Mohon tunggu...
Juliansyah_Ian
Juliansyah_Ian Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Diploma 3 Bahasa Inggris di PTS di Jakarta

Namanya aja dosen; kerja utama saya mengajar. Saya juga suka menulis walaupun menulis itu nggak mudah. Kalau diiming-imingi uang, semangat menulis saya meninggi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menunggu Nasib Kampus Merdeka

14 November 2024   10:29 Diperbarui: 14 November 2024   10:56 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdasarkan uraian di atas, saya mengajukan usulan agar Pogram Kampus Mengajar dan MSIB dapat diteruskan oleh presiden Prabowo melalui kemeterian terkait. Tentu saja usulan saya didasarkan pada pengalaman saya yang saya sudah sebutkan di atas. Alasan saya juga dikaitkan dengan manfaat yang diperoleh mahasiswa dan dosen secara khusus.

Alasan pertama untuk mahasiswa dan dosen adalah adanya kesempatan mahasiswa memperoleh ‘tambahan belajar’ selain yang mereka sudah dapatkan di bangku kuliah. Mahasiswa peserta kedua program akan memperoleh ilmu-ilmu praktis yang tidak diperoleh di bangku kuliah. 

Dengan tambahan ilmu ini, mahasiswa dapat lebih siap untuk menghadapi masa depan (dunia kerja sesungguhnya). Makna lebih siap dapat berarti memiliki daya saing yang tinggi dan kesiapan yang lebih cepat dibandingkan mahasiswa yang tidak mengikuti program sejenis.

Alasan kedua adalah mahasiswa berkesempatan langsung mengasah keterampilan sofskill atau non keahlian sesuai program studinya. Softskill diterjemahkan secara sederhana sebagai keterampilan untuk menyesuaikan diri sekaligus kemampuan untuk mengembangkan karir di dunia kerja. 

Keterampilan ini cenderung tidak diperoleh di bangku perkuliahan. Dengan demikian, tanpa mengikuti kedua program yang ada, mahasiswa tidak akan merasakan suka dan duka, strategi, trik, dan lain sebagainya terkait dengan daya tahan dan adaptasi dengan lingkungan dan suasana kerja.

Alasan ketiga, mahasiswa memiliki saluran alternatif kegiatan yang bersifat positif. Walaupun tidak semua mahasiswa dapat mengikuti kegiatan PKM dan MSIB ini karena seleksi yang ketat, namun kedua program ini termasuk menjadi pilihan mahasiswa untuk mengisi waktu-waktunya. Kebanyakan mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan serupa PKM dan MSIB mungkin kebingungan mengisi waktu-waktu mereka. 

Tentu saja ada kegiatan ekstra kurikuler seperti unit kegiatan mahasiswa, namun kegiatan PKM dan MSIB tetap dianggap sebagai alternatif yang difavoritkan. Selain karena mendapatkan pengalaman yang berharga, maka uang saku dan sertifikat juga menjadi daya tarik dari kedua kegiatan ini.

==

Program Kampus Merdeka memang masih banyak celah kekurangannya. Kekurangan ini mungkin akan ditambal sulam oleh para pejabat baru di era presiden Prabowo. Sementara, sesuai dengan statemen yang pernah disampaikan oleh Menteri yang baru bahwa untuk program yang sudah bagus dari Kampus Merdeka (baca Merdeka Belajar), selayaknya program yang bagus dapat diteruskan. 

Maka, menurut pengalaman penulis, Program Kampus Mengajar atau PKM dan Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat atau MSIB layak untuk diteruskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun