SIFAT-SIFAT AKUNTANSI SEBAGAI BERIKUT
- Akuntansi sebagai ideologi
Tidak banyak yang membahas bahwa akuntansi dianggap sebagai suatu ideologi. Pihak yang menganggap akuntansi sebagai ideologi menganggap bahwa akuntansi ini alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis.
- Akuntansi sebagai suatu bahasa
Akuntansi adalah bahasa perusahaan yang dapat berbicara (berkomunikasi) sendiri tentang suatu perusahaan/organisasi yang dilaporkannya. Sebagaimana halnya bahasa, akuntansi memiliki ciri-ciri yang sama dengan bahasa.
- Akuntansi sebagai suatu catatan historis
Akuntansi telah dianggap sebagai wahana untuk memberikan gambaran sejarah organisasi dan transaksi yang dilakukan dengan lingkungannya pada masa lalu. Catatan ini merupakan gambaran bagaimana manajemen mengelolah kekayaan pemilik. Transaksi yang lalu dicatat dibukukan, dan dilaporkan melalui laporan keuangan.
- Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat ini
Bagi pendukung pendapat ini maka akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat ini. Sehingga laporan akuntansi dianggap menggambarkan situasi ekonomi perusahaan pada saat sekarang, sehingga mestinya sistem akuntansi harus menggunakan harga saat ini atau current value.
- Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses yang menghubungkan sumber data melalui channel komunikasi dengan para penerima informasi. Akuntansi memiliki siklus yang disebut Accounttng Cycle, yang memproses bukti transaksi menjadi bentuk-bentuk informasi yang kita kenal dengan laporan keuangan yang dapat dipergunakan masyarakat untuk proses pengambilan keputusan.
- Akuntansi sebagai suatu komoditi
Komoditi adalah barang yang dapat dijual kepada konsumen karena daya gunanya. Output akuntansi dalam bentuk informasi adalah merupakan produk dari suatu "pabrik" yang dalam konteks ini pabrik tersebut adalah "sistem akuntansi". Output ini dibutuhkan masyarakat karena memberikan manfaat yang besar terutama bagi para pemakainya yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
- Akuntansi dianggap sebagai pertanggungiawaban (accountibility)
Akuntansi juga dapat dijadikan sebagai media untuk mempertanggungiawabkan pengelolaan suatu perusahaan atau lembaga kepada principal (majikan). Dengan adanya akuntansi maka sumber-sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri, dapat diketahui arus masuk dan keluarnya serta hasil yang diperoleh dari transaksi yang tedadibeserta posisi masing-masing kekayaan pada suatu tanggal tertentu dan hasil usahanya pada suatu periode.
- Akuntansi sebagai teknologi
Akuntansi merupakan bagaian dari praktik sedangkan jika akuntansi dianggap sebagai teori maka untuk bisa dipakai mempengaruhi sosial harus terlebih dahulu diolah menjadi teknologi. Teknologilah yang secara langsung akan dapat mengubah sosial. Dengan demikian teknologilah yang bisa menjembatani antara teori dan praktek
Â
STURTUR ORGANISASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
- Partner
Partner menduduki jabatan tertinggi dalam penugasan audit, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, bertanggung jawab secara menyeluruh mengenai auditing. Partner menandatangani laporan audit dan management letter, dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien.
- Manajer audit
Manajer audit bertidak sebagai pengawas audit, bertugas untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit, me-review kertas kerja, laporan audit dan management letter. Biasanya manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior. Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan pada auditor senior.
- Auditor senior
Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit, bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, bertugas untuk mengarahkan dan me-review pekerjaan auditor junior. Auditor senior biasanya hanya menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap suatu objek pada saat tertentu.
- Auditor junior
Auditor melaksanakan prosedur audit rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. Pekerjaan ini bias, Standar-Standar dan Aturan-Aturan
AICPA diberi wewenang untuk menyusun seperangkat standar (panduan) dan peratursn yang harus dipatuhi oleh semua anggota dan semua akuntan publik dalam praktek mereka. Persyaratan tersebut disusun oleh komite yang terdiri dari para anggota AICPA. Terdapat 4 area utama di mana AICPA memiliki wewenang untuk menyusun standar dan membuat peraturan-peraturan.
STANDAR-STANDAR AUDITING
Auditing standar board (ASB) atau dewan standar auditing bertanggung jawab untuk menerbitkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah auditing. Pernyataan-pernyataan tersebut dikenal sebagai Statements on Auditing Standars (SASs). ASB serta semua organisasi pendahulunya bertanggung jawab atas sejumlah besar pernyataan yang terdapat dalam literatur auditing yang ada saat ini.
Standar komplikasi dan standar review
Accounting and review services committee bertugas untuk menerbitkan pernyataan-pernyataan tentang tanggung jawab akuntan publik ketika akuntan publik terlibat dengan laporn keuangan dari perusahaan swasta non publik yang tidak diaudit. Pernyataan tersebut dikenal sebagai Statements on Standars for Accounting dan Review Services (SSARS). SSARS 1, diterbitkan bulan Desember 1978, telah menggantikan pernyataan sebelumnya tentang standar auditing untuk laporan keuangan yang tidak diaudit. Pernyataan ini mencakup 2 jenis jasa spesifik:
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Situasi-situasi di mana akuntan membantu seorang klien dalam mempersiapkan laporan keuangan serta tidak memberikan sedikit pun keandalan atas laporan keuangan serta tidak memberikan sedikit pun keandalan atas laporan keuangan tersebut (jasa kompilasi)
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Situasi-situasi di mana akuntan melakukan sejumlah wawancara dan prosedur analitis yang dapat memberikan dasar bagi pemberian tingkat keandalan terbatas di mana tidak ada modifikasi material yang perlu dibuat bagi laporan tersebut (jasa review).,,! Â Â Standar profesional akuntan publik
Standar umun
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, indepedensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar pekerjaan lapangan
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Bukti audit kompeten yang memadai harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan hasil audit.
Standar pelaporan
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang di dalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyaktakan lain dalam laporan audit.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Laporan audit harus memuat penyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggung jawab auditor yang bersangkutan
.
Â
PERAN UTAMA AICPA
AICPA memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembentukan standar akuntansi, termasuk penyiapan (penyelenggaraan) ujian sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan bagi para akuntan publik.
Untuk itu, pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting Principles Boards (APB).
           Tugas utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip akuntansi, menentukan praktik akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidakkonsistennan yang terjadi dalam praktik akuntansi saat itu. Seiring berjalannya waktu, APB dianggap kurang produktif dan gagal bertindak cepat dalam menangani kasus-kasus penyimpangan akuntansi yang terjadi pada saat itu. Pada tahun 1971, ketua profesi akuntansi di Amerika, dalam upaya mencegah intervensi lebih lanjut dari pemerintah, membentuk Study Group on Establishment of Accounting Principles. Pendekatan pekerjaan audit di ISA dibagi dalam enam tahap. Tahap pertama dimulai dengan persetujuan penugasan (agreement of engagement). Kemudian, tahap kedua melakukan pengumpulan informasi, pemahaman bisnis dan sistim akuntansi klien, serta penentuan unit yang akan diaudit. Tahap ketiga adalah pengembangan strategi audit. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan access inherent list.
Â
Tahap selanjutnya adalah execute the audit, yaitu mulai melaksanakan audit. Pada saat melaksanakan audit maka akan dilakukan test of control, substantive and analytical procedure dan other substantive procedure. Tahap kelima, mulai membentuk opini. Dan tahap terakhir adalah membuat laporan audit.  !Penerapan Standar Auditing
Â
    Standar auditing berlaku sama pada setiap audit yang dilakukan oleh akuntan public, tanpa memandang besar kecilnya perusahaan klien, bentuk organisasi bisnis, jenis industri, ataupun perusahaan bertujuan mencari laba atau tidak. Konsep materialitas dan risiko berpengaruh terhadap penerapan seluruh standar, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Materialitas terkait dengan relatif pentingnya suatu hal atau suatu pos. Risiko berkaitan dengan kemungkinan suatu pos atau suatu hal disajikan secara tidak benar.
Â
    Sebuah kerangka kerja logis untuk melakukan audit dalam lingkungan TI sangat penting untuk membantu auditor mengidentifikasi semua proses serta arsip data yang penting. Karena kurangnya prosedur fisik yang dapat secara visual diverifikasi dan dievaluasi, menambah tingginya kerumitan dalam audit TI (contohnya, jejak audit yang mungkin murni secara elektronik, berbentuk digital, sehingga tidak dapat dilihat oleh mereka yang mencoba memverifikasinya).
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H