Mohon tunggu...
Mas Anto
Mas Anto Mohon Tunggu... Psikolog - Bak seorang ordosentri, pagi selalu datang merampas kebebasanku untuk bermimpi.

Anggap saja argumen ini tidak lebih dari sekedar dalih klise semata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fire Brigade sebagai Bagian dari Proses Pengamanan oleh Security

2 April 2022   22:36 Diperbarui: 2 April 2022   22:39 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, dalam setiap perusahaan wajib mempunyai system pengendalian kebakaran yang terpadu. Dalam arti memiliki sebuah team tanggap darurat atau Emergency Respond Team (ERT). Selain untuk mengurangi dampak kebakaran yang meluas, asset perusahaan dalam bentuk tangible (karyawan dan asset fisik) ataupun intangible (nama baik/citra perusahaan) juga wajib diselamatkan. Team tanggap darurat dibentuk sebagai upaya untuk memitigasi potensi-potensi kerawanan yang ada di sebuah perusahaan, selain itu juga sebagai garda terdepan atau eksekutor jika terjadi situasi tanggap darurat seperti kebakaran, huru-hara, kebanjiran dan pencemaran.

Dalam hal ini, security mempunyai kontribusi penuh terhadap keberlangsungan proses produksi, baik itu dalam hal pengamanan proses produksi ataupun eksekutor jika terjadi situasi tanggap darurat. Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran, security dituntut untuk dapat terjun langsung melakukan tindakan pemadaman.

Sarana pemadaman kebakaran ada beberapa macam, yaitu:

1. Alat pemadaman api menggunakan karung basah atau Fire Blanket

Teknik ini sangat mudah diaplikasikan, cukup menggunakan media karung basah atau fire blanket untuk menutup atau memutus siklus api. Siklus api terjadi karena 3 hal, yaitu adanya bahan bakar (fuel), Oksigen (O2) dan Panas.

2. Teknik pemadaman menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

APAR adalah suatu komponen pemadaman kebakaran yang digunakan oleh satu orang pada saat awal terjadinya kebakaran. Cara menggunakan APAR sangatlah mudah, hanya dengan menyemprotkan isi APAR ke titik api. Namun yang perlu diketahui, APAR mempunyai banyak jenis dan penggunaan, sehingga seorang personil security wajib tahu type-type kebakaran dan cara menanggulanginya. Bahkan cara membawa dan menggunakan APAR ada teknik tersendiri, seperti dijinjing atau dipanggul. Karena jika teknik penggunaan APAR tidak dikuasai dengan baik oleh pengguna maka akan dapat berpotensi mencelakai diri sendiri atau menimbulkan masalah baru.

3. System Hydrant

Hydrant adalah sebuah komponen pemadaman kebakaran yang terakhir digunakan jika api awal gagal dipadamkan dengan menggunakan APAR atau Fire Blanket. Pemadaman kebakaran menggunakan hydrant harus dibentuk dalam sebuah team yang setiap personilnya harus melalui tahapan pelatihan khusus. Bedanya dengan APAR yang dilakukan oleh perorangan, system hydrant harus dioperasikan oleh sebuah team. Disinilah sebuah team diuji kekompakannya melalui satu komando yaitu komandan regu. Anggota regu dilarang berjalan sendiri dan atau mengikuti perintah orang lain, kecuali atas perintah dan komando dari Komandan Regu. Komandan regu atau Kapten bertugas sebagai pemberi tugas kepada anggota teamnya untuk melakukan teknis-teknis pemadaman menggunakan hydrant. Disini Komandan Regu dituntut untuk bisa melakukan tindakan atau keputusan dengan cepat dan tepat guna untuk memadamkan kebakaran.

4. System Fire Alarm

Berbeda dengan tiga sarana pemadaman diatas, system fire alarm bersifat pasif karena berfungsi hanya sebagai pemberi informasi terjadinya kebakaran, bukan sebagai alat untuk memadamkan. Namun system fire alarm ini juga tidak kalah pentingnya dalam memberi informasi awal terjadinya sebuah kebakaran. Sistem fire alarm ada beberapa jenisnya, tergantung dari trigger yang digunakan seperti gas detector, manual call point (alat khusus yang digunakan oleh orang yang mengetahui adanya kebakaran untuk diteruskan ke pos komando tanggap darurat bahwa telah terjadi kebakaran.

Security adalah Garda Terdepan dalam menyelamatkan asset perusahaan dikarenakan personil security ada 24 jam di perusahaan. Oleh karenanya, security wajib mengetahui teknis-teknis dasar pemadaman kebakaran. Sistem komunikasi secara berjenjang, tindakan pemadaman kebakaran dan keputusan untuk melakukan tindakan pencegahan kebakaran agar tidak meluas, adalah prosedur baku yang harus dipahami dan dijalankan oleh security. Selain SDM, perlengkapan dan peralatan penunjang juga perlu dilakukan perawatan secara berkala agar selalu siap pakai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun