Mohon tunggu...
Julia Novrita
Julia Novrita Mohon Tunggu... Konsultan - Living my life to the fullest!

Educate yourself, submit to no one but your Creator!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan yang Ditangguhkan

25 Agustus 2021   22:22 Diperbarui: 26 Agustus 2021   12:46 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu… 

Langit ditutupi oleh awan tebal

Air hujan sebagian telah turun membasahi bumi

Sebagian masih menggantung, siap menunggu perintah Sang Penguasa langit dan bumi

Hamba-hamba dengan kendaraan roda dua diliputi kegelisahan 

Tak ingin kebasahan dalam perjalanan pulang atau masih harus diluar untuk ragam kepentingan 

Sepasang kekasih melaju diatas jalanan yang basah 

“Jika kita bisa sampai ke tujuan dan pulang kembali ke rumah tanpa kebasahan, maka sungguh itu adalah keajaiban yang Tuhan berikan” ucap sang istri. 

Doa pun dipanjatkan sepenuh hati, dalam harap dan cemas menanti keajaiban,
Akankah dikabulkan? 
Hamba tetaplah hamba, mengharapkan belas kasihan dimudahkan setiap urusan 

Terkenang cerita Rasulullah yang selalu dalam perlindunganNya dalam segala cuaca. 
Ah, tapi apalah hamba sehingga berani meminta keistimewaan itu? 
Bahkan untuk sore ini, dimana langit telah jelas memberi tanda untuk bersiap menyambut hujan kapan saja sepanjang perjalanan. 

Tapi mungkin Allah bersedia mengabulkan, Bukankah segala sesuatu begitu mudah bagiNya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun