Mohon tunggu...
Julian Amadeus Gagas
Julian Amadeus Gagas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

alexithymia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keamanan dan Efisiensi Waktu dalam Iklan Grab Indonesia dan Filipina

26 November 2023   14:16 Diperbarui: 26 November 2023   15:11 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshots: https://www.youtube.com/watch?v=owL_uFL4nww 

Dalam iklan di Indonesia, Grab dengan tegas mempromosikan standar keamanan yang berbeda yang dimilikinya dibandingkan dengan layanan ojek tradisional. Iklan ini menggambarkan sebuah narasi mengenai seorang gadis yang mengalami luka-luka karena salah memilih moda transportasi, yakni ojek pengkolan. Dengan penuh empati, iklan ini menyoroti risiko yang dapat timbul ketika menggunakan layanan transportasi yang tidak memiliki standar keamanan yang memadai.

Konsep visual iklan ini sangat kuat, dengan menampilkan perjalanan seorang gadis yang awalnya memilih ojek tradisional dan akhirnya mengalami cedera yang mana hal ini belum terjadi. Hal ini dirancang untuk menggugah perhatian penonton akan pentingnya keamanan dalam setiap perjalanan. Selain itu, iklan ini menekankan bahwa dengan Grab, pengguna dapat merasa aman karena layanan ini menjaga standar keamanan yang tinggi, melibatkan pemeriksaan driver, dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik.

Dalam konteks dramatisme Burke ada yang namanya pentad dramatis yaitu model kunci yang digunakan oleh para kritikus untuk menganalisis penggunaan simbol oleh manusia dalam komunikasi (Littlejohn, 2009:321). Pentad dramatis tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Act (Tindakan): Memilih ojek tradisional.

2. Scene (Lokasi): Perjalanan yang berakhir dengan cedera.

3. Agent (Agen): Pengguna ojek tradisional.

4. Agency (Agensi): Ojek tradisional.

5. Purpose (Tujuan): Menciptakan kesadaran akan keamanan Grab.

Melalui narasi dramatis ini, iklan Grab Indonesia berhasil mengkomunikasikan pesan bahwa keamanan adalah prioritas utama mereka. Mereka ingin memastikan bahwa setiap pengguna merasa aman dan terlindungi selama perjalanan mereka dengan menggunakan layanan Grab.

Screenshots: https://www.youtube.com/watch?v=owL_uFL4nww 
Screenshots: https://www.youtube.com/watch?v=owL_uFL4nww 

Di Filipina, iklan Grab mengambil pendekatan yang berbeda dengan menyoroti kecepatan layanan mereka. Iklan ini memvisualisasikan pengalaman seseorang yang ingin menggunakan Grab tanpa harus menunggu lama hingga driver tiba. Dalam adegan yang menggambarkan penumpang masih menggosok gigi, menggunakan make up, dan bahkan tertutup oleh handuk, iklan ini menyampaikan pesan bahwa waktu tunggu driver sangat singkat.

Pendekatan ini ditujukan untuk menarik perhatian orang-orang yang sering terburu-buru. Dengan menonjolkan kecepatan layanan, iklan ini berusaha meyakinkan penonton bahwa memilih Grab adalah pilihan cerdas bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk menunggu. Ini memberikan kebebasan bagi pengguna untuk melakukan aktivitas sehari-hari mereka tanpa perlu khawatir tentang lamanya waktu menunggu.

Dengan fokus pada efisiensi dan kenyamanan, iklan Grab di Filipina berhasil menciptakan citra bahwa layanan ini dapat diandalkan dan cocok untuk individu yang selalu berada dalam keadaan terburu-buru. Keseluruhan, iklan ini mengkomunikasikan bahwa Grab bukan hanya tentang transportasi, tetapi juga tentang memberikan keleluasaan dan kenyamanan dalam setiap perjalanan.

Dalam konteks dramatisme Burke, unsur-unsur dramatis iklan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Act (Tindakan): Menggunakan Grab untuk transportasi.

2. Scene (Lokasi): Penumpang yang nyaman dan tidak perlu menunggu lama.

3. Agent (Agen): Pengguna Grab.

4. Agency (Agensi): Layanan cepat Grab.

5. Purpose (Tujuan): Meningkatkan efisiensi waktu pengguna.

Secara keseluruhan, baik iklan Grab Indonesia maupun Filipina menggunakan dramatisme Burke untuk menciptakan narasi yang kuat. Mereka tidak hanya menyoroti perbedaan antara layanan Grab dan ojek tradisional, tetapi juga mengarahkan perhatian pada nilai utama masing-masing pasar: keamanan dan efisiensi waktu. Dramatisme membantu membentuk narasi yang dapat mempengaruhi persepsi dan tindakan potensial konsumen, menciptakan citra positif untuk merek Grab dalam dua konteks yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Littlejohn, Stephen W. & Foss, Karen A. (2009). Encyclopedia of Communication Theory. California: SAGE Publications, Inc.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun