Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk memahami dan suka pada literasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Servis Motor dan Kenaikan Harga BBM

4 September 2022   08:00 Diperbarui: 4 September 2022   08:11 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: okezone.com

Servis motor dan kenaikan harga BBM adalah dua hal yang saling berkaitan erat. Sebagaimana keterkaitan antara Anak dan Bapak. Pilihan servis motor di bengkel resmi atau pinggir jalan ibarat anak yang memilih sekolah negeri atau sekolah swasta. 

Sedangkan kenaikan harga BBM ibarat Bapak yang mempengaruhi pertimbangan untuk menentukan pilihan servis motor di bengkel resmi atau pinggir jalan. Atau, pilihan sekolah negeri atau sekolah swasta bergantung pada pengaruh peran Bapak dalam menentukan pilihan, terutama berkaitan dengan kemampuannya dari sisi finansial.

Bengkel resmi dan non resmi

Ilustrasi bengkel resmi. Foto: cnnindonesia.com dari Astra Honda Motor
Ilustrasi bengkel resmi. Foto: cnnindonesia.com dari Astra Honda Motor

Penentuan pilihan servis motor pada bengkel resmi ataupun bengkel non resmi (bengkel pinggir jalan) masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

Melakukan servis motor di bengkel resmi, dari sisi kemanfataannya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dilansir dari cnnindonesia.com, terdapat lima kelebihan dan kekurangan melakukan servis motor di bengkel resmi.

Pertama, pemilik motor dapat berkomunikasi langsung dengan ahlinya terkait perawatan motor dan cara perawatan yang dapat dilakukan. 

Namun kekurangannya pada bengkel resmi, kita tidak dapat menentukan mekanik yang melakukan servis pada motor kita karena langsung ditentukan oleh pihak bengkel.

Kedua, mekanik yang melakukan eksekusi servis motor adalah orang yang sudah ahli dan teruji di bidangnya. Jadi tidak perlu ragu terhadap pengetahuannya dalam mengenali permasalahan motor yang akan diservis. 

Sedangkan bengkel pinggir jalan yang melakukan servis belum tentu orang yang mempunyai keahlian mekanik yang teruji. Bisa saja pengetahuannya semata mengandalkan sedikit pengalaman yang ada padanya.

Ketiga, pada bengkel resmi tentu hanya menyediakan suku cadang original dengan mengutamakan kualitas yang terjamin. Karenanya, penggantian suku cadang pada bengkel resmi akan dikenakan harga yang lebih mahal bila dibandingkan dengan yang dijual di bengkel pinggir jalan. 

Karena bengkel pinggir jalan biasanya menyediakan suku cadang non original (kawe), namun dari sisi kualitas sudah pasti tidak sebanding dengan suku cadang original pada bengkel resmi.

Keempat, kelebihan lain pada bengkel resmi yang jarang dijumpai pada bengkel pinggir jalan adalah adanya garansi penggunaan dalam waktu tertentu pasca servis. 

Dalam waktu yang ditetapkan, bila hasil servis dirasakan kurang mantap maka dapat dilakukan pemeriksaan kembali tanpa adanya tambahan biaya jasa servis. Hal ini belum tentu dijumpai pada bengkel pinggir jalan.

Kelima, kelebihan lainnya pada bengkel resmi menyediakan ruang tunggu yang nyaman bagi pelanggan yang memilih menunggu saat dilakukan servis. 

Ruang tunggu yang disediakan senyaman mungkin sehingga pelanggan tidak merasa bosan saat menunggu dan hal ini tentu jarang ditemukan pada bengkel pinggir jalan.

Kenaikan harga BBM

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu (3/9/2022). (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA) 
Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu (3/9/2022). (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA) 

Kenaikan harga BBM secara resmi diumumkan Presiden Jokowi pada Sabtu (3/9/2022), jenis pertalite dari Rp.7.650 per liter menjadi Rp.10.000 per liter. Solar dari Rp.5.150 per liter menjadi Rp.6.800 per liter serta Pertamax dari Rp.12.500 per liter menjadi Rp.14.500 per liter yang mulai berlaku Sabtu, (3/9/2022).

Kenaikan harga BBM tersebut sudah pasti sangat berpengaruh pada harga-harga seluruh bahan-bahan kebutuhan pokok (sembako) di masyarakat. Akibatnya, juga berpengaruh pada kegiatan ekonomi masyarakat.

Dengan adanya kenaikan harga BBM tersebut berpengaruh pada rendahnya daya beli masyarakat dan menurunnya konsumsi masyarakat, sehingga secara otomatis juga dapat menurunnya omzet pelaku usaha yang menyebabkan menurunnya produktivitas pelaku usaha --karena meningkatnya biaya produksi.

Lebih parah lagi, kenaikan harga BBM bisa menyebabkan inflasi apalagi pemerintah tidak bisa menjaga kestabilan inflasi dan daya beli masyarakat. Salah satunya melalui pemberian bantuan tunai --berupa bansos atau subsidi--kepada masyarakat kurang mampu dengan tepat waktu dan tepat sasaran.

Salah satu faktor penyebab inflasi adalah meningkatnya biaya produksi (Cosh Push Inflation). Hal ini disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus.

Untuk menekan agar inflasi terkendali akibat kenaikan harga BBM ini, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah strategis yang dianggap sebagai solusi tepat, diantranya: 

  • Perluasan kerjasama antar adaerah untuk menjaga ketersediaan suplai komoditas, terutama daerah yang mengalami surplus dan defisit produksi pangan.
  • Pemerintah melakukan operasi pasar dengan melibatkan stakeholders terkait untuk memastikan keterjangkauan harga di masyarakat. 
  • pemanfaatan platform perdagangan digital untuk mempercepat proses distribusi.
  • pemberian subsidi ongkos angkut sebagai bentuk dukungan untuk memerlancar distribusi.
  • penggunaan belanja tidak terduga di APBD masing-masing daerah.
  • memanfaatkan dana transfer umum (DAU dan DBH) sebesar 2% dialokasikan untuk meredam harga pangan.

Dari uraian tersebut, kesimpulannya bahwa pilihan untuk melakukan servis motor di bengkel resmi maupun bengkel pinggir jalan tak terlepas dari meningkatnya nilai harga barang dan jasa akibat kenaikan harga BBM. 

Masyarakat akan mempertimbangkannya berdasakan kemampuan keuangan yang ada padanya, pilih bengkel resmi atau non resmi. 

Mari, lihat kantong masing-masing!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun