Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk memahami dan suka pada literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anatomi Al Qur'an

16 Februari 2021   11:48 Diperbarui: 16 Februari 2021   12:04 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istri yang merawat anak-anak tentu tidak mudah tidak segampang laki-laki yang bekerja di luar rumah, kadang ada anak yang sulit diatur, maka merawatnya sesuai dengan (QS.17:23-27). Bila sakit, Allah akan menyembuhkannya (QS.26:80). Bagi yang mengalami sakit kronis dan mustahil ada obatnya, seperti yang dialami Nabi Ayub, Allah berjanji akan menyembuhkannya (QS.21:83-84).

Bagi yang mengalami kesulitan bagai dalam kegelapan, lakukan amalan seperti Nabi Yunus, maka akan dibebaskan dari kegelapan (QS.21:87-88). Bagi rumah tangga yang tidak punya keturunan tidak usah mengeluh karena ada yang lebih lama tidak punya keturunan seperti Nabi Zakaria sampai tua dan akhirnya doanya dikabulkan dan mempunyai anak (QS.19:2-15), berdoa agar mendapat keturunan yang baik (QS.3:38-39).

Tentang belajar bersabar dan mengatasi masalah (QS.2:214), cara mengatasinya (QS.3:142), apa jenis masalahnya (QS.2:155), bila mengalami musibah dan cara mengatasinya (QS.2:156-157). Ketika sudah sukses dan cara mensyukurinya (QS.14:7)

Tentang cara berbakti kepada orang tua (QS.46:15), ketika sudah tua renta dan pikun (QS.22:5), ketika berada diujung fase kehidupan dan menjelang maut (QS.3:185), dibawa malaikat maut (QS.32:11), ketika tiba ajal (QS.7:34). Kalau ingin dipanggil dengan tenang maka perbanyak amal saleh (QS.89:27-30). Bagi yang disiksa oleh malaikat (QS.8:50), bila ingin mendapat kenikmatan dalam kubur (QS.3:169-171), bagi yang banyak dosa akan ditampakkan neraka dari pagi sampai petang (QS.40:46-47).

Tentang datangnya hari kiamat (QS.75:1-40). Melihat Allah tanpa hijab (QS.75:22-23), masuk surga tanpa hisab (QS.2:25), juga adanya masuk neraka tanpa hisab (QS.18:100-101). Bagi yang masuk surga, surga ada 4 tingkatan. Tingkatan pertama bertetangga dengan para nabi, orang soleh, para syuhada, orang jujur (QS.4:69). Di taman surga dan bisa melihat Allah dan dilayani dengan penuh keindahan (QS.51:15-23).

Tentang surga seluas langit dan bumi (QS.3:133-134), serendah-rendahnya surga yang dapatkan (QS.2:25), masing-masing surga yang paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu surga firdaus (QS.23:1-9). Ada yang masuk neraka, maka neraka yang paling ringan ada di (QS.4:56). Begitu manusia dicelupkan maka hancur tubuhnya lepas dengan kulitnya. Yang paling duluan masuk negara jahannam adalah orang munafik lalu orang kafir (QS.4:140).

Tentang Shalat dan zakat (QS.2:43,45, dan 153), dikerjakan lima waktu (QS.11:114) lalu ditegaskan dalam (QS.17:78). Waktu shalat (QS.4:103) menjaga waktu shalat (QS.2:238). Mengerjakan fungsi mata untuk laki-laki (QS.24:30) dan untuk perempuan (QS.24:31). Mulut dilarang berbicara yang kotor (QS.49:11-12). Menggunakan fungsi tangan dan kaki (QS.25:63). Tentang larangan berlaku sombong (QS.31:18).

Dengan demikian, sudah saatnya kita kembali memperbanyak amalan untuk meningkatkan keimanan kita serta kembali kepada mempelajari dan memahami kembali makna ayat dalam Al-Qur'an. Padahal, Allah berjanji mengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat (QS.58:11). Karena kalau tidak, Allah swt mengingatkan bahwa hati manusia akan keras bagai batu (QS.5:13). Sehingga manusia tidak akan bisa menggunakan akal/hatinya untuk memikirkan kebenaran ayat-ayat Allah, menggunakan telinganya untuk mendengar ayat-ayat Allah, dan menggunakan matanya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah (QS.7:179). Sehingga manusia menutup mata dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah (QS.18:101). Allah juga menyebutkan bahwa hati manusia akan berpenyakit (QS.2:10, QS.5:52, dan QS.22:53), hati mengeras (QS.2:74, QS.6:43, dan QS.39:22), dan terkunci rapat (QS.4:155, QS.47:24, QS.2:7, QS.40:35, QS.10:74, QS.7:101, QS.9:93, QS.6:46, QS.7:179, QS.9:87, dan QS.17:46), telinga tersumbat (QS.6:25, QS.17:46, QS.18:57, QS.31:7, QS.41:5, dan QS.41:44).

Ancaman bagi orang kafir, sama saja apakah mereka diberi peringatan atau tidak (QS.2:6 dan QS.36:10), bahkan sama saja apakah Rasulullah saw memohon ampun bagi mereka atau tidak (QS.63:6).

Mari buka hati, mata, dan telinga kita (QS.40:35). Karena orang yang terkunci hatinya adalah orang yang tidak mau menggunakan akalnya/hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah, matanya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan telinganya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah. Mereka serupa, bahkan lebih rendah, daripada binatang (QS.7:179). Mereka itu ibarat tuli, bisu, dan buta karena tidak mau menggunakan akalnya (QS.2:171 dan QS.8:22). Allah menjelaskan bahwa bukan mata fisik itu yang buta tetapi mata hati yang ada dalam dada (QS.22.46). (jbm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun