Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Suka literasi untuk lebih memahami

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Judi Online Itu Seolah Mengasyikan?

11 September 2022   08:01 Diperbarui: 11 September 2022   09:44 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi judi. Foto: Suarasurabaya.net

Bila terus menerus terjadi, maka hal inilah yang dapat membuat menurunnya tingkat ekonomi masyarakat.Kebanyakan yang penulis temui, para pemain berasal dari kondisi ekonomi tingkat bawah. Mereka yang pekerja serabutan hingga kuli bangunan. 

Terkadang sangat miris melihat keadaannya, dengan harus membagi upah hasil kerjanya untuk membeli keperluan sehari-hari keluarganya di rumah dan sebagian lagi untuk modal membeli slot judi online tersebut. Padahal besaran upah yang ia terima tidak seberapa.

Akibat dari kencanduan, seseorang akan sulit untuk bisa keluar dari jeratan setan tersebut. Karena tidak jarang ditemui terjadinya pertengakaran suami-istri diakibatkan judi online.

Untuk itu, tidak ada alasan untuk tetap berlama-lama terlena dalam perbuatan yang dilarang oleh norma agama, norma sosial, dan hukum negara tersebut.

Sudah saatnya untuk menyadari bahwa selain merugikan secara ekonomi, dapat menyebabkan disharmonis di keluarga atau bahkan dapat merusak kesehatan mental seseorang. Bagi yang sudah candu akan dapat menyebabkan perasaan stres dan emosi yang tidak stabil. Terutama bagi yang mengalami kekalahan dalam judi online tersebut.

Selain itu, perbuatan judi online adalah hal yang dilarang dan melanggar peraturan perundang-undangan serta dapat dikenakan sanksi pidana bagi si pelaku. Karenanya lebih baik mengisi waktu dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, baik bersama keluarga maupun melakukan kegiatan bermanfaat lainnya.

Dengan begitu rasa kecanduan terhadap judi online secara perlahan dapat teratasi. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun