Mohon tunggu...
julianarizal
julianarizal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam

21 Desember 2016   13:15 Diperbarui: 21 Desember 2016   16:17 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2 benda logam yang terbuat dari perak, seperti koin, perkakas,ornamen, atau dalam bentuk lainnya.

3 binatang ternak: unta, sapi, domba, dan kambing.

4 hasil pertanian termasuk buah-buahan.

5 luqatah, harta benda yang di tinggalkan musuh.

6 barang temuan.

Pencatatan seluruh penerimaan negara pada masa rosulluah tidak ada. Dalam kebanyakan kasus pencatatan di serahkan pada pengumpul zakat, setiap orang pada umumnya terlatih dalam masalah pengumpulan zakat.

MATA UANG

Pada masa nabi dan sepanjang pada masa khulafaurrrasyidinmata uang asing dengan berbagai bobot sudah di kenal di arabia, seperti dinar, sebuah koin emas dan dirham sebuah koin perak. Bobot dinar adalah sama dengan satu mistqal atau sama dengan dua puluh qirat atau seratus grain barly. Bobot dirham tidak seragam. Untuk menghindari kebingungan, umar menetapkan bahwa dirham perak seberat 14 qirat atau 70 grain barly. Meskipun demikian, perlu di ketahui, bahwa sebelum nabi lahir, perekonomian saat itu telah mengunakan emas dan perak sebagai alat transaksi.

FUNGSI UANG

1. Uang sebagai perantara tukar menukar

Dengan adanya uang seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlu bersusah payah mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini barang yang dimilikinya. Adanya uang telah memungkinkannya untuk memperoleh barang yang diingininya hanya dengan cara menemukan orang yang memiliki barang tersebut dan kemudian memperoleh barang tersebut. Penjual barang tersebut selanjutnya dapat menggunakan uang yang diperolehnya untuk membeli barang yang diingini dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun