2. Aset Tidak Produktif: Beberapa perusahaan memiliki aktiva yang tidak menghasilkan manfaat maksimal, seperti mesin yang tidak digunakan atau persediaan yang terlalu lama disimpan.
3. Ketidakseimbangan Arus Kas: Ketika pengeluaran lebih besar dari pemasukan, perusahaan akan kesulitan melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Resolusi: Cara Bijak Mengelola Aktiva dan Pasiva
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah berikut:
1. Mengontrol Utang Secara Cermat: Perusahaan harus memastikan bahwa jumlah utang yang diambil sebanding dengan kemampuan melunasinya. Pilih utang hanya jika benar-benar diperlukan dan digunakan untuk kegiatan produktif.
2. Memaksimalkan Penggunaan Aset: Evaluasi secara berkala penggunaan aktiva. Jika ada aset yang tidak memberikan manfaat, pertimbangkan untuk menjual atau menggantinya dengan aset yang lebih produktif.
3. Mengelola Arus Kas dengan Baik: Buat perencanaan keuangan yang matang agar pengeluaran dan pemasukan tetap seimbang, sehingga kewajiban perusahaan dapat terpenuhi dengan baik.
4. Menggunakan Sumber Daya Secara Efisien: Gunakan dana perusahaan untuk hal-hal yang mendukung pertumbuhan, seperti investasi pada teknologi baru atau pelatihan karyawan.
Penutup
Aktiva dan pasiva adalah dua sisi yang saling melengkapi dalam laporan keuangan perusahaan. Meski aktiva lebih sering digunakan untuk mendukung kegiatan operasional, pasiva tetap memainkan peran penting sebagai sumber pembiayaan. Dengan pengelolaan yang seimbang dan strategi yang tepat, perusahaan dapat memaksimalkan potensi aktiva, mengelola pasiva dengan hati-hati, dan menjaga stabilitas keuangan dalam jangka panjang.
Artikel ini memberikan gambaran bahwa keseimbangan antara keduanya adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Juliananda Putri Aisyah
241010503239