Program Pembelajaran (Anywhere, Anytime and Anybody) Â merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui program Portal Rumah Belajar, pada masa Pandemik Covid-19. Program rumah belajar diberlakukan untuk membatasi para peserta didik dari penularan virus corona. Program belajar dari rumah merupakan program belajar jarak jauh. Program belajar jarak jauh merupakan program belajar dimana siswa dan guru tidak melaksanakan proses pembelajaran di ruang kelas. Program belajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan tiga moda yaitu belajar dalam jaringan (Daring) atau online, belajar luar jaringan (Luring)/offline, dan belajar secara kombinasi (gabungan Daring dan Luring). Pembelajaran secara Daring maupun luring dapat dilakukan dengan dua metode yaitu secara Sinkron dan Asinkron.
Portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.
Mari belajar dan bergabung dengan pengguna lainnya di Rumah Belajar. Jelajahi apa yang bisa kamu lakukan di Rumah Belajar...
Kelas Digital
Sebuah Learning Management System (LMS) yang dikembangkan khusus untuk memfasilitasi proses pembelajaran virtual atau tanpa tatap muka antara guru dan siswa. Dengan fitur ini, guru dapat memberikan bahan ajar yang dapat diakses dan dibagikan oleh siswa dalam bentuk digital kapan saja dan di mana saja.
Sumber Belajar
Fitur yang menyajikan materi ajar bagi siswa dan guru berdasarkan kurikulum. Materi ajar disajikan secara terstruktur dengan tampilan yang menarik dalam bentuk gambar, video, animasi, simulasi, evaluasi, dan permainan.
Bank Soal
Fitur kumpulan soal dan materi evaluasi siswa yang dikelompokkan berdasarkan topik ajar. Tersedia juga berbagai akses soal latihan, ulangan, dan ujian.
Laboratorium Maya
Fitur simulasi praktikum laboratorium yang disajikan secara interaktif dan menarik, dikemas bersama lembar kerja siswa dan teori praktikum. Pembelajaran Daring secara Sinkron merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan memanfaatkan sebuah aplikasi dimana guru dan peserta didik berkomunikasi pada waktu yang bersamaan tanpa jeda. Misalnya guru melakukan pembelajaran menggunakan zoom Meeting .  Berdasarkan  waktu yang telah ditetapkan, semua peserta didik mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada saat zoom meeting berlangsung. Sedangkan pembelajaran Daring secara Asinkron merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dan memanfaatkan satu aplikasi dimana guru dan peserta didik berkomunikasi dalam waktu yang tidak sama atau ada jeda komunikasi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Misalnya guru menggunakan aplikasi google classroom untuk mengunggah materi ataupun tugas untuk dikerjakan oleh peserta didik dengan memberikan batas waktu pengerjaannya.
Â
Pembejaran Luring
Pembelajaran dari rumah secara Luring (Luar Jaringan) merupakan moda pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik tanpa menggunakan jaringan internet. Pada masa pandemi Covid-19 pembelajaran luring yang digunakan adalah pembelajaran Luring secara Asinkron. misalnya peserta didik bisa memanfaatkan media TVRI/TV+Edukasi atau media Youtube, Aplikasi Rumah Belajar dan lainnya untuk melakukan proses pembelajaran dimana di siaran TVRI/TVEdukasi atau media Youtube, Aplikasi Rumah Belajar  sudah disiapkan materi belajar khusus untuk siswa.
Pembelajaran dari rumah menggunakan moda kombinasi merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dengan menggabungkan antara moda pembelajaran Daring dan Luring. misalnya guru mengirim pesan kepada peserta didik melalui grup WA untuk menyimak materi yang akan disampaikan di TVRI/TV+Edukasi atau media Youtube, Aplikasi Rumah Belajar dan mengirimkan daftar tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Peserta didik menonton TVRI atau link dari youtube dan mengerjakan tugas yang diberikan guru serta mengirimkan tugas kepada guru via WA Grup atau media LMS lainnya.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran belajar dari rumah harus mampu untuk memilih dengan tepat  model pembelajaran. Model pembelajaran tentunya yang merangkul kondisi semua peserta didik. Pada waktu guru menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam program belajar jarak jauh, maka guru harus memastikan model pembelajaran tersebut dapat melibatkan semua peserta didik, alangkah baiknya guru berkomunikasi dahulu dengan Orang Tua atau peserta didik kesiapan dari Kuota ataupun peralatan handphone dapat di siapkan sehingga pembelajaran dapat berlangsung kepada semua peserta didik, bagi siswa yang kurang mampu mungkin dapat di fasilitasi oleh sekolah dengan meminjamkan peralatan TIK (Gadget) serta bantuan Quota pembelajaran bagi peserta didik tersebut.
Salah satu moda yang dapat diterapkan dalam program belajar dari rumah adalah moda belajar dalam jaringan (DARING). Guru harus mampu mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan yang akan dilakukan dengan memperhatikan berbagai hal antara lain posisi geografis peserta didik, kemampuan IT guru, ketersedian internet, sarana yang dimiliki dan kondisi sosial ekonomi orang tua.
Guru dalam mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan harus memperhatikan kondisi geografis peserta didik. Model pembelajaran untuk peserta didik yang berada di pegunungan tidak bisa kita paksakan sama dengan model pembelajaran untuk peserta didik yang berada di dataran. Kita harus menyesuaikan dengan kondisi tempat tinggal peserta didik. Guru juga mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan sesuai dengan kompetensi IT yang dimilikinya. Guru tidak dapat memaksa menggunakan IT yang tidak dikuasainya. Model pembelajaran daring yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan guru menggunakan IT. Dalam mengembangkan model pembelajaran daring sarana yang berkaitan dengannya perlu diperhatikan. guru harus memikirkan strategi yang akan dilakukannya ketika tidak semua peserta didik mempunyai ponsel. Guru tidak bisa berlaku sama antara peserta didik. Untuk menjalankan pembelajaran daring yang paling penting adalah ketersediaan internet. Ketika  mengembangkan model pembelajarannya yang akan digunakan guru harus terlebih dahulu melakukan pemantauan terhadap ketersedian  internet yang dimiliki oleh peserta didik, jadi  untuk guru tidak bisa mengembangkan model pembelajaran yang sama dengan guru yang lainnya.
Salah satu model pembelajaran daring yang dapat digunakan oleh guru yaitu Model Pembelajaran Dalam jaringan Asinkron & Sinkron. Model  pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dimana pelaksanaannya mengombinasikan  antara pembelajaran Daring sinkron dan asinkron. Guru harus menyiapkan aplikasi yang akan digunakan untuk melakukan pembelajaran serta memperkaya pengetahuan teknologi informasi dengan menguasai aplikasi tentunya dapat di gunakan dengan baik dan lebih mudah mengaplikasikannya pada saat pembelajaran.  Guru dapat memilih Aplikasi yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran Daring Asinkron yang di sebut LMS Learning Management System ; antara lain Google Classroom,  Moodle. Microsoft 365 , Facebook, WhatsApp Grup, Edmodo, dan masih banyak lagi sedangkan Aplikasi Sinkron ;  Zoom, Google Meet, JeMeet, MicrosoftMeet  dan  masih banyak aplikasi lainnya yang dapat digunakan oleh guru.
Model pembelajaran Daring Asinkron & Sinkron merupakan model pembelajaran melalui jaringan yang mengombinasikan  kedua moda tersebut .  terdiri dari tiga tahapan, yaitu
Tahap 1. Pembelajaran melalui jaringan secara Sinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi secara langsung dalam waktu yang sama atau tanpa  jeda),
Tahap 2. Pembelajaran secara Asinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi tidak dalam waktu bersamaan atau adanya jeda waktu , dan
Tahap 3. Pembelajaran secara Sinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi secara langsung dalam waktu yang sama atau tanpa  jeda). Sebelum  proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan guru tetap harus melakukan persiapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H