Â
Pembejaran Luring
Pembelajaran dari rumah secara Luring (Luar Jaringan) merupakan moda pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik tanpa menggunakan jaringan internet. Pada masa pandemi Covid-19 pembelajaran luring yang digunakan adalah pembelajaran Luring secara Asinkron. misalnya peserta didik bisa memanfaatkan media TVRI/TV+Edukasi atau media Youtube, Aplikasi Rumah Belajar dan lainnya untuk melakukan proses pembelajaran dimana di siaran TVRI/TVEdukasi atau media Youtube, Aplikasi Rumah Belajar  sudah disiapkan materi belajar khusus untuk siswa.
Pembelajaran dari rumah menggunakan moda kombinasi merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dengan menggabungkan antara moda pembelajaran Daring dan Luring. misalnya guru mengirim pesan kepada peserta didik melalui grup WA untuk menyimak materi yang akan disampaikan di TVRI/TV+Edukasi atau media Youtube, Aplikasi Rumah Belajar dan mengirimkan daftar tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Peserta didik menonton TVRI atau link dari youtube dan mengerjakan tugas yang diberikan guru serta mengirimkan tugas kepada guru via WA Grup atau media LMS lainnya.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran belajar dari rumah harus mampu untuk memilih dengan tepat  model pembelajaran. Model pembelajaran tentunya yang merangkul kondisi semua peserta didik. Pada waktu guru menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam program belajar jarak jauh, maka guru harus memastikan model pembelajaran tersebut dapat melibatkan semua peserta didik, alangkah baiknya guru berkomunikasi dahulu dengan Orang Tua atau peserta didik kesiapan dari Kuota ataupun peralatan handphone dapat di siapkan sehingga pembelajaran dapat berlangsung kepada semua peserta didik, bagi siswa yang kurang mampu mungkin dapat di fasilitasi oleh sekolah dengan meminjamkan peralatan TIK (Gadget) serta bantuan Quota pembelajaran bagi peserta didik tersebut.
Salah satu moda yang dapat diterapkan dalam program belajar dari rumah adalah moda belajar dalam jaringan (DARING). Guru harus mampu mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan yang akan dilakukan dengan memperhatikan berbagai hal antara lain posisi geografis peserta didik, kemampuan IT guru, ketersedian internet, sarana yang dimiliki dan kondisi sosial ekonomi orang tua.
Guru dalam mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan harus memperhatikan kondisi geografis peserta didik. Model pembelajaran untuk peserta didik yang berada di pegunungan tidak bisa kita paksakan sama dengan model pembelajaran untuk peserta didik yang berada di dataran. Kita harus menyesuaikan dengan kondisi tempat tinggal peserta didik. Guru juga mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan sesuai dengan kompetensi IT yang dimilikinya. Guru tidak dapat memaksa menggunakan IT yang tidak dikuasainya. Model pembelajaran daring yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan guru menggunakan IT. Dalam mengembangkan model pembelajaran daring sarana yang berkaitan dengannya perlu diperhatikan. guru harus memikirkan strategi yang akan dilakukannya ketika tidak semua peserta didik mempunyai ponsel. Guru tidak bisa berlaku sama antara peserta didik. Untuk menjalankan pembelajaran daring yang paling penting adalah ketersediaan internet. Ketika  mengembangkan model pembelajarannya yang akan digunakan guru harus terlebih dahulu melakukan pemantauan terhadap ketersedian  internet yang dimiliki oleh peserta didik, jadi  untuk guru tidak bisa mengembangkan model pembelajaran yang sama dengan guru yang lainnya.
Salah satu model pembelajaran daring yang dapat digunakan oleh guru yaitu Model Pembelajaran Dalam jaringan Asinkron & Sinkron. Model  pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dimana pelaksanaannya mengombinasikan  antara pembelajaran Daring sinkron dan asinkron. Guru harus menyiapkan aplikasi yang akan digunakan untuk melakukan pembelajaran serta memperkaya pengetahuan teknologi informasi dengan menguasai aplikasi tentunya dapat di gunakan dengan baik dan lebih mudah mengaplikasikannya pada saat pembelajaran.  Guru dapat memilih Aplikasi yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran Daring Asinkron yang di sebut LMS Learning Management System ; antara lain Google Classroom,  Moodle. Microsoft 365 , Facebook, WhatsApp Grup, Edmodo, dan masih banyak lagi sedangkan Aplikasi Sinkron ;  Zoom, Google Meet, JeMeet, MicrosoftMeet  dan  masih banyak aplikasi lainnya yang dapat digunakan oleh guru.
Model pembelajaran Daring Asinkron & Sinkron merupakan model pembelajaran melalui jaringan yang mengombinasikan  kedua moda tersebut .  terdiri dari tiga tahapan, yaitu
Tahap 1. Pembelajaran melalui jaringan secara Sinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi secara langsung dalam waktu yang sama atau tanpa  jeda),
Tahap 2. Pembelajaran secara Asinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi tidak dalam waktu bersamaan atau adanya jeda waktu , dan
Tahap 3. Pembelajaran secara Sinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi secara langsung dalam waktu yang sama atau tanpa  jeda). Sebelum  proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan guru tetap harus melakukan persiapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H