Mohon tunggu...
Juliana Wahyu Ningrum
Juliana Wahyu Ningrum Mohon Tunggu... Freelancer - jenis kelamin perempuan

pecinta kucing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inspirasiku dalam Mengejar Mimpi

12 Agustus 2018   14:56 Diperbarui: 12 Agustus 2018   15:07 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bersalah karena kakakku sudah banyak berjuang untuk membiayai sekolahku, banyak pengorbanan yang telah dia buat. Badannya pasti lelah saat mencari biaya, lalu bagaimana aku bisa bermain main dengan sekolahku? Itu benar benar menyentakku.

Aku lalu berpikir untuk apa aku bermain-main saat itu jika akhirnya aku merasa seperti ini. Sejak itu aku bertekad untuk berusaha keras dalam menggapai mimpiku. Saat aku mulai merasa lelah dan kurang harapan aku hanya perlu membayangkan kakakku dan itu akan membuat semangatku kembali bangkit.

Kakakku sebagai inspirasiku telah memberikanku energi positif. Kakakku juga sangat pemberani, kakakku selalu bilang "Jangan pernah takut kalau kamu gak salah, dan kalau ada apa-apa bilang sama kakak". 

Itu memberiku keberanian menghadapi apa pun. Aku dulu adalah orang yang cukup penakut untuk mengekspresikan pendapatku, aku takut menjadi berbeda namun kakakku memberikanku keberanian. Dia adalah seorang pemberani hingga terkadang membuatku khawatir.

Dalam menggapai mimpi kita diharuskan untuk kuat,seperti halnya aku yang menjadi kuat karena kakakku. Setiap orang juga mempunya sesuatu yang menjadi sumber kekuatannya. Kekuatan kita, kerja keras kita, dan semangat kita dalam menggapai itu bisa menentukan berapa lama impian kita akan tercapai.

Mendapatkan energi positif dari orang orang terdekat adalah hal yang cukup menenangkan kita dalam menggapai mimpi dan menjauhkan kita dari penyesalan.Sekarang aku selalu optimis bahwa aku akan menggapai mimpiku.Aku tidak memerlukan rasa takut atau sakit karena aku tau bahwa kakak dan keluargaku akan ada untukku.

Dulu aku berpikir bagaimana aku bagaimana mungkin aku bisa sukses, aku bukanlah dari keluarga yang kaya dan aku tidak terlalu pandai bergaul. Namun kakakku membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin,satu satunya hal yang membuat sesuatu menjadi tidak mungkin adalah diri kita sendiri.Asalkan kita mau berusaha dan tidak berhenti tidak ada yang tidak mungkin.

Kakakku menjadi orang yang meninspirasiku dalam jalanku untuk terus menggapai mimpiku, orang yang selalu memotivasiku dan orang yang selalu mendukungku. Kakakku telah menebarkan energi positifnya kepadaku tanpa dia sadari.

Banyak hal yang kupelajarinya darinya. Kerja kerasnya yang tanpa henti untuk kehidupan kami.Semangatnya yang selalu berpedoman "Pasti Bisa",walau pun hal tersebut menurutku tidak mungkin. Keberaniannya yang tidak bisa kukalahkan sampai sekarang, dan kebohongannya agar kami tidak mengetahui perjuangannya, namun sayangnya dia bukan pembohong yang ulung.

Aku tidak akan menjadi seperti kakakku tapi aku akan melebihi kakakku.Suatu hari nanti aku akan menjadi payung dan tangga untuk keluargaku. Payung yang melindungi dan tangga untuk pijakannya agar dapat menggapai mimpinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun