Mohon tunggu...
Juliana
Juliana Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMA Negeri 1 Sepauk

Jadilah Diri Sendiri!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice_Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dalam Pembelajaran

28 November 2023   08:47 Diperbarui: 28 November 2023   10:25 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. PENDAHULUAN

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu hasil belajar pada peserta didik yang saat ini diharapkan berkembang sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum dan pembelajaran abad ke-21 menunjukkan bahwa kemampuan memecahkan masalah pada peserta didik masih harus ditingkatkan, sehingga membuat saya mengambil cara pembelajaran yang bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas XI pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Jika dianalisis lebih dalam peserta didik di daerah sekitar sekolah, memiliki karakteristik yang cukup berbeda. Hal ini dikarenakan lingkungan yang masih minim pendidikan dan kultur masyarakat yang masih belum faham pentingnya pendidikan. Di sekolah saya, pada saat PBM berlangsung, anak-anak masih ada yang tidak aktif baik diskusi maupun bertanya, datang terlambat, belum sarapan ketika ke sekolah, dan berbagai macam kondisi lainnya. Pada saat guru menanyakan, mereka menjawab dengan berbagai macam alasan. Selain itu proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dilakukan oleh sebagian guru masih menggunakan metode ceramah yang terpusat pada guru, karena kurangnya kemampuan guru dalam memilah model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi, sehingga peserta didik kurang bisa memecahkan masalah yang diberikan oleh guru, serta kurangnya penggunaan media berbasis teknologi.

Pembelajaran biologi seharusnya dirancang untuk memberikan kesempatan peserta didik menemukan fakta, membangun konsep, dan menemukan nilai baru. Peserta didik harus diposisikan sebagai subjek belajar dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik bukan diposisikan sebagai penonton kerja ilmiah guru, tetapi diposisikan sebagai pelaku kerja ilmiah (Sugiharto, 2011). Oleh karena itu, saya menilai bahwa praktik yang dilakukan menjadi satu hal yang sangat urgen disaat ini, karena sangat menentukan berpengaruh pada capaian dan hasil belajar peserta didik.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai seorang guru kita harus mampu mengindentifikasi setiap permasalahan yang terjadi didalam kelas, baik dalam memahami karakteristik peserta didik, penggunaan model, metode dan media yang tepat dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan membuat peserta didik aktif, sehingga mereka mudah memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan pembelajaran yang demikian, tidak ada lagi peserta didik yang membolos, keluar masuk kelas, mengganggu peserta didik lain, dan tentunya keterampilan serta pengetahuan pada peserta didik juga dapat meningkat.

3-ppl-6565453bc57afb19aa0495c2.png
3-ppl-6565453bc57afb19aa0495c2.png

Dok. pribadi​

B. PEMBAHASAN

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu menerima dan paham terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam proses pembelajaran, guru harus dapat menyampaikan materi yang menarik agar materi dapat dipahami dan dimengerti peserta didik sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Guru diharapkan mampu memberikan materi dengan metode yang menyenangkan, sehingga proses pembelajaran bisa bermakna dan peserta didik dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Keterbatasan dan lemahnya kreatifitas guru dalam merencanakan pembelajaran, membuat media pembelajaran, dan mengelola kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang variatif harus sesuai dengan karakter peserta didik di kelas, menjadi penyebab rendahnya pemahaman peserta didik pada materi biologi, terutama materi yang bersifat abstrak.

Menurut Budiyono (2011: 59), Asessmen for Learning pada dasarnya adalah penilaian yang formatif. Diberikan nama Asessmen for Learning adalah dengan tujuan untuk menekankan bahwa asesmen yang dilakukan adalah asesmen untuk perbaikan pembelajaran, bukan asesmen untuk melihat seberapa banyak pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. Apabila asesmen dilakukan secara tepat akan mampu meningkatkan penguasaan peserta didik. Hal itu sesuai yang dikemukakan oleh Stiggins & Chappuis (2006) bahwa Asessmen for Learning dapat meningkatkan kesuksesan peserta didik. Asessmen for Learning sudah diterapkan sejak lama dan terbukti telah dapat meningkatkan kemampuan matematika peserta didik di Inggris.

Evaluasi pembelajaran saat dilapangan dilaksanakan dengan mengulas materi yang telah disampaikan dan menyimpulkan tentang keseluruhan materi yang disampaikan. Saat pembelajaran dikelas diberikan soal dengan materi yang telah diajarkan. Kemampuan guru dalam menguasai materi dan metode penyampaian merupakan hal terpenting dalam proses belajar mengajar yang diharapkan agar terjadi transfer nilai dan ilmu serta ketrampilan dari guru ke peserta didik. Akan tetapi, bila peserta didik kurang respek dan kurang serius terhadap mata pelajaran, akan menyebabkan kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut tentunya juga akan mempengaruhi lancar atau tidaknya kegiatan pembelajaran.

Adapun tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu:

  • Keterbatasan sumber ajar berupa buku paket dalam penunjang pembelajaran bagi peserta didik tidak sejumlah dengan peserta didik yang ada, sehingga kurangnya pengetahuan literasi peserta didik.
  • Peserta didik masih kurang bertanya dengan materi atau persoalan yang belum dipahami, serta berinteraksi dengan guru.
  • Masih ditemukan peserta didik belum aktif didalam diskusi kelompok
  • Peserta didik masih ada yang belum siap menerima penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
  • Terkendala listrik pula, sering terjadi pemadaman tanpa pemberitahuan atau informasi terlebih dahulu.

Yang terlibat dalam kegiatan PPL ini, yaitu :

  • Juliana, S.Pd, saya sendiri sebagai guru pada saat proses pembelajaran
  • Peserta didik kelas XI D yang menjadi sampel berjumlah 30 orang
  • Anwar, S.Pd yang membantu menjadi observer di kelas ketika PPL
  • Emilianti, SE yang membantu saya mempersiapkan semua hal perekaman dalam  melaksanakan kegiatan PPL di sekolah
  • Sohtian Esmarno S.Pd, selaku Kepala Sekolah yang menjadi penanggungjawab dalam kegiatan PPL

Langkah - langkah yang diambil dalam mengatasi tantangan tersebut diantaranya :

  • Berkaitan dengan penggunaan media :
    Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran tentunya yang kreatif dalam memilih media ajar yang baik dan tepat. Guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa media berbasis TPACK berupa video pembelajaran yang di ambil dari youtube serta LKPD-EL dari media aplikasi liveworksheet. Kemudian guru melakukan interaksi dengan peserta didik dikelas contoh dapat memberikan pertanyan untuk menimbulkan antusias peserta didik berpikir secara kritis untuk menganalisis masalah yang diberikan nantinya pada LKPD.
  • Berkaitan dengan persiapan pembelajaran :
    Guru melakukan koordinasi atau diskusi dengan kepala sekolah, wali kelas serta teman sejawat sebagai observer dan recorder. Karena dalam proses pembelajaran perlu adanya penilaian untuk peserta didik juga guru yang mengajar.
  • Berkaitan dengan penilaian :
    Guru melaksanakan asessment for learning yaitu dengan asesmen formatif dilakukan pada saat kegiatan penutup diberikan kepada suluruh peserta didik. Untuk menilai sikap dan keterampilan dengan menggunakan asessment as learning dengan melakukan penilaian diskusi kelompok dan penilaian saat persentasi. Sera melakukan refleksi dengan peserta didik dan observer.
  • Berkaitan dengan pengelolaan kelas :
    Guru mendesain kelas peserta didik dengan menyusun kursi agar siap ditempati ketika proses pembelajaran berlangsung nantinya.

                       

Strategi yang dilakukan dalam mengatasi tantangan tersebut diantaranya :

Disini saya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta LKPD yang dikerjakan dalam media aplikasi liveworksheet, dimana berisi kegiatan yang merangsang peserta didik untuk melakukan literasi dan kemampuan penggunaan teknologi. Media power point (ppt) dan instrumen evaluasi yang ditampilkan secara teknologi atau online pula. Adapun sintak atau langkah pembelajaran dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ada 5 langkah yaitu sebagai berikut :

  • Orientasi pada masalah
  • Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
  • Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Saya juga menggunakan pendekatan saintifik yang didalam kegiatan pembelajarannya peserta didik melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan menyimpulkan.

Serta penggunaan metode diskusi, tanya jawab, presentasi untuk menciptakan interaksi aktif antar peserta didik dan kepada guru juga.

ppl-111-656545f712d50f70dd0b77b2.png
ppl-111-656545f712d50f70dd0b77b2.png

Dok. pribadi​

Proses dan tahapannya meliputi :

Persiapan, pelaksanaan kemudian refleksi dan evaluasi yang terangkum dalam tiga kegiatan dalam modul ajar (kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup) yang dilakukan saat PBM berlangsung.

Kegiatan Pendahuluan

Peserta didik dan guru membuka kegiatan pembelajaran dengan doa dan mengucapkan salam.

Guru mengecek presensi kehadiran.

Peserta didik mendapatkan motivasi dari guru untuk bersiap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan memberikan ice breaking.

Guru memberikan pertanyaan pemantik dan peserta didik menanggapi dengan menjawab pertanyaan tersebut.

Peserta didik mendapatkan penjelasan dari guru terkait tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan mendapatkan informasi tentang model pembelajaran beserta teknik penilaian yang akan digunakan.

Kegiatan Inti

Orientate student                 to Problem (orientasi peserta       didik pada masalah)

Mengamati

Peserta didik memperoleh sajian video terkait salah satu penyakit gangguan sistem peredaran darah.

Menanya

Peserta  didik      diminta             untuk membuat                          pertanyaan       dari gambar yang telah disajikan. Contoh pertanyaan            yang mungkin muncul "mengapa ganguan tersebut dapat terjadi?    Atau apa    penyebab    dari gangguan/kelainan atau penyakit tersebut?".

(Critica Thinking)

Organize to the statement (mengorganisasi Peserta didik )

 

(communication &     collaboration)

Untuk mengkaji lebih dalam peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok, masing masing anggota kelompok berjumlah 5 orang.

Peserta didik mendapatkan LKPD sesuai permasalahannya.

Guru menyampaikan langkah-langkah dalam pengerjaan LKPD.

Individual and group research guide (Membimbing penyelidikan individu/kelomp ok) (Collaboration & creative thinking)

Mengumpulkan Informasi

Peserta didik secara berkelompok menggali        informasi                   dengan melakukan studi literatur sebuah tulisan ilmiah/jurnal yang telah ada dalam LKPD terkait masalah yang terpilih.

Peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab bersama kelompok dengan bantuan video materi yang diberikan oleh guru, bertukar informasi terkait permasalahan yang ada dalam LKPD.

Develop and present to work (Mengembangka n                 dan

menyajikan karya )

 

(Critical thinking & Communication)

Mengasosiasi

Peserta didik di kelompok ahli dibimbing oleh guru dalam pengumpulan informasi mengenai permasalahan yang terpilih.

Mengkomunikasikan

Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusinya didepan kelas dan audien menanggapi dengan satu pertanyaan.

Analyze  and Evaluation (Menganalisis dan mengevaluasi) (Communication)

Peserta didik mengajukan analisis atau kesimpulan dari materi ynag dipresentasikan.

Guru memberi penguatan dari analisis tersebut.

Kegiatan Penutup

Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan mengaitkan dengan kesimpulan dari materi pembelajaran saat itu.

Peserta didik diarahkan untuk mempersiapkan mengerjakan soal posttest dan refkeksi yang diberikan oleh guru.

Guru menyampaikan informasi tentang materi dipertemuan berikutnya.

Peserta    didik     bersama     guru     menutup     kegiatan

pembelajaran dengan doa dan salam.

Siapa saja yang terlibat :

Peserta didik, Rekan sejawat, Guru Pamong serta Dosen Pengampu.

                    

Sumber daya yang diperlukan diantaranya laptop, telepon genggam, proyektor, jaringan internet, LKPD, spidol, dan papan tulis.

ini4-65654642de948f4dbc799812.png
ini4-65654642de948f4dbc799812.png

Dok. pribadi

C. KESIMPULAN

Dampak dan hasil dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan :

  • Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifik serta metode diskusi, tanya jawab dan bahan ajar LKPD media liveworksheet, membuat kemampuan peserta didik dalam mengembangkan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, kemampuan bekerja sama, dan penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata lebih meningkat, dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan.
  • Peserta didik memahami materi Sistem Peredaran Darah Manusia, baik gangguan serta teknologi terkait sistem peredaran darah yang ditunjukkan dari hasil pengamatan, diskusi dan presentasi hasil pekerjaan masing-masing kelompok, mampu menjawab pertanyaan dalam evaluasi akhir pembelajaran. Peserta didik mampu mengerjakan LKPD-EL berbasis PBL sesuai petunjuk yang diberikan.
  • Hasil proses penilaian setelah melakukan proses pembelajaran dan ikut aktif didalam diskusi terlihat hasil belajar peserta didik meningkat pada hasil posttes yaitu 29 orang yang tuntas dan 1 orang yang tidak tuntas.

Respon terkait strategi yang dilaksanakan :

Praktik yang telah dilaksanakan mendapat respon positif, baik dari peserta didik dan beberapa teman sejawat selaku observer. Salah satu contoh yakni observer memberikan komentar bahwa pada aksi yang telah dilaksanakan efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi yang terkait. Dari peserta didik pula menanggapi dengan memperoleh pengalaman baru serta pembelajaran yang menyenangkan.

Faktor keberhasilan terjadi pada saat menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yaitu berhasil melaksanakan sintak atau langkah pembelajaran sesuai dengan tahapan. Peserta didik sudah memperlihatkan hasil belajar yang baik dilihat peningkatan nilai pada nilai posttes.

Faktor ketidakberhasilan yaitu karena mengerjakan pada lembar aplikasi liveworksheet dengan menggunakan telepon genggam masing-masing ada beberapa peserta didik yang belum bisa terhubung pada alamat akses yang diberikan dikarenakan mereka jarang mengakses email mereka.

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut: Guru harus selalu melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran dan menyesuaikan dengan kondisi atau tuntutan dan perkembangan zaman serta selalu mengupgrade diri demi kemajuan peserta didiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun