Sudah sejak lama saya berkeinginan untuk ziarah ke Humaitsara. Namun sayang, setiap kali pendaftaran ziarah dibuka hanya bisa mengelus dada, menyadari kocek dalam saku tak cukup untuk menutupi biaya ongkos yang nominalnya cukup untuk hidup selama sebulan. Dan belum lagi tambahan biaya untuk bayar masuk wc atau jajan di jalan, membayangkannya cuma bisa tersenyum getir. Kendati demikian harapan itu tak sekalipun pupus, semoga Allah memberi kesempatan untuk ziarah.Â
Hingga suatu Jum'at pagi, sebuah pesan masuk mengabarkan pembukaan pendaftaran ziarah ke Humaitsara. Senang mengetahuinya dan lagi-lagi pada saat yang sama agak sedih juga, alasannya persis dengan yang sudah-sudah. Sambil menghitung hari keberangkatan, jika lebih giat jualan pempek akankah semua biaya akomodasi tertutupi?Â
Pesan selanjutnya tak segera saya respon, menanyakan hendak ikut atau tidak. Karena tidak ingin membalasnya dengan kata tidak, sedangkan jika menjawab iya akan ada 'tapi'-nya jadi abai. Tanpa tahu bahwa isi pesan berikutnya hal penting: mewartakan kabar gembira, seorang hamba Allah menghadiahiku ziarah gratis ke sana. Saat membacanya, hati jingkrak-jingkrak kegirangan namun mata rasanya mau mrembes mili, kadang kedua organ itu memang tak selaras perilakunya.
Banyak tanya yang berkelindan, "Siapa hamba Allah itu? Apakah dia ataukah dia? Kenapa merahasiakan nama? Aku ingin berterima kasih secara langsung." Namun rahasia biarlah tetap menjadi rahasia, dan hingga saat ini saya masih mendoakan dirinya dengan nama hamba Allah.
Hadiah yang saya terima beruntun, hujan berkah. Di sore hari ketika ziarah ke maqam Sidna Imam Husein ada Habib Umar di sana. Melihat beliau saya hanya terpaku di tempat, tak tahu harus berbuat apa. Bahkan untuk mendekat sajaa ragu kemudian memberanikan diri mengikuti beliau dari belakang. Dada bergemuruh, titik-titik air menetes dari pelupuk mata. Sampai akhirnya beliau memasuki mobil dan menjauh.Â
Menunggu hari H keberangkatan rasanya seperti menunggu jodoh: ada bahagia, ada cemas juga. Bahagia karena yang diimpikan akan kesampaian, cemas kalau sampai tidak jadi apalagi saat menjelang tanggal keberangkatan mendadak demam dan batuk-batuk. Saya pun mengadu kepada Tuhan, "Ya Allah ... jika pertemuan ialah obat bukankah saya (orang yang sakit jasmani dan rohaninya) lebih berhak untuk mendapatkannya. Perkenankanlah saya untuk mengunjungi  Humaitsara, ya Allah." Dan saatnya pun tiba, tanggal tiga Februari puji syukur  saya termasuk golongan peserta ziarah Humaitsara.Â
Ada pun maqam dan masyhad yang diziarahi:
1. Sayyidah Nafisah
2. Sayyidah Huuriyah
3. Sab'u Banat
4. Maqam 5000 sahabat
5. Maqam Sidi Syaikh Abdurrahim al-Qinawi
6. Maqam Sidi Abdullah al-Qurasyi
7. Maqam Sidi Syaikh Ali Syarif
8. Maqam Sidi Syaikh Hasan as-Sibaghi
9. Maqam Sayyidah Khodijah binti Abdurrohim
10. Sidi Syaikh Abul Hajjaj
11. Maqam Sayyidah Theressa
12. Maqam Sidi Syaikh Jibril ibn Ammu Abulhajjaj
13. Maqam Sidi Syaikh al-Mu'thi
14. Maqam Sidi Syaikh Ridwan
15. Maqam Sidi Syaikh Ali Hasan Ismail
16. Sahah Sidi Syaikh Ridwan
17. Masjid Sayyidina Ali
18. Sidna 'Ali bin Abi Tholib
19. Sidi Syaikh Muhammad Abulfutuh al-Araby
20. Sidi Syaikh Ali Badri
21. Sidi Syaikh Ahmad Abulhasan
22. Sayyidah Athifah
23. Sidi Abul Hasan ibn Mustafa Abdussalam
24. Sidi Syaikh Mustofa Abdussalam
25. Sayyidah Athifah al-Maghribi
26. Sidi Salim
27. Sayyidah Hajjah Laila
28. Sayyidah Zakiyah
29. Imam Abul Hasan as-Syadzili
30. Sidi Syaikh Malik
31. Masyhad Imam Abul Hasan as-Syadzili
32. Masyhad Abdul Qodir al-Jailani
33. Masyhad Syaikh Imam Badawi
34. Sidi Syaikh Najdi
Perjalanan yang mengherankan, entah bagaimana cara sosok-sosok yang saya temui menyentuh hati tanpa harus memegangnya, membuat malu tanpa menyingkap aib-aib saya di depan khalayak. Selama perjalanan yang ada ialah damai dan tentram.
Duhai, Hamba Allah ... sudah saya terima hadiah darimu, utuh dan sempurna dengan hati lapang dan berbahagia. Terima kasih banyak.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI