Mohon tunggu...
Juliana Ulfa
Juliana Ulfa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Juliana Ulfa School at UIN Malang Tarbiyah Faculty Prodi PGMI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mahabbah Kerinduan

19 Juni 2014   04:08 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:11 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menantangmu wahai bintang, kau tau tangan malam sedang mencekikku dengan kesunyian.

Tapi kau hanya diam, tak mau menolongku.

Kau malah semakin arogant dengan cahaya kilaumu..

Aku menantangmu wahai rembulan, kau tau hamparan angkasa menyiksaku dengan kesendirian.

Tapi kau hanya diam, tak mau membantuku.

Kau malah semakin arogant dengan bentuk sabitmu..

Aku menantangmu wahai lautan, kau tau luasnya samudra menenggelamkanku kedalam pusaran cinta.

Tapi kau hanya diam, tak mau menarikku.

Kau malah semakin arogant dengan debur ombakmu..

Aku menantangmu wahai langit, kau tau tebalnya awan menghujaniku dengan berbagai rasa yang tak beraturan.

Tapi kau hanya diam, tak mau memayungiku.

Kau malah semakin arogant dengan cerahnya birumu..

Aku menantangmu wahai galaksi, kau tau lingkaran porosmu memutar fikiranku yang semakin melayang.

Tapi kau hanya diam, tak mau menuntunku.

Kau malah semakin arogant dengan indahnya planet-planetmu..

Aku menantangmu wahai seluruh penghuni alam, kalian tau aku sedang dilanda mahabbah kerinduan.

Tapi kalian malah diam seribu bahasa, tanpa kata, tanpa bahasa, tanpa bicara, tanpa apapun!!!

Tak ada yang mau menolongku..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun