Mohon tunggu...
Julia
Julia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aloo^^ Welcome to my account:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketimpangan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi

23 September 2023   16:21 Diperbarui: 23 September 2023   16:31 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gender telah menciptakan fungsi, peran, dan tugas yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan-perbedaan tersebut tentunya tidak menjadi masalah selama tidak ada pihak yang dirugikan, namun jika individu tidak mempunyai kesempatan, kesempatan dan keuntungan yang sama karena adanya perbedaan gender, maka terjadilah fenomena ketimpangan. Berbagai indikator menunjukkan bahwa perempuan semakin tertinggal dibandingkan laki-laki dalam berbagai bidang kehidupan  dalam hal peluang, peluang dan hasil pembangunan. Ketimpangan gender  tidak lagi dianggap sekadar masalah sosial karena justru berdampak pada sektor lain, khususnya perekonomian. Sebuah studi terhadap  141 negara secara global menemukan bahwa kekayaan sumber daya manusia diperkirakan akan meningkat sebesar 21,7% secara global dan total kekayaan sebesar 14,0% ketika kesenjangan pendapatan dihilangkan. Brire, 2018), lebih lanjut, penelitian di negara-negara Asia menunjukkan bahwa dengan menghilangkan ketidaksetaraan gender, tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita dan total pendapatan  tahunan dapat meningkat sekitar 1% dan 0,2. Kalau dilihat secara geografis ada tahun 2021 Forum Global tentang Perbedaan Signifikan dalam Kesetaraan Gender, 2021a). di setiap wilayah di dunia. Pada tahun 2021, pendapatan), data berdasarkan Indeks Ketimpangan Gender menunjukkan bahwa menurut Forum Ekonomi Dunia, Eropa Barat rata-rata merupakan kawasan  paling maju 00 sementara bergerak menuju kesetaraan gender, pendapatan mendapat diskon sekitar 77,6% (jarak) $23,300. gender di wilayah tersebut. Posisi tersebut diikuti oleh  Amerika Utara saat ini (76,4%), Amerika Latin dan  Karibia (71,2%), Eropa Timur dan Asia  Tengah  (71,2%), Asia Timur dan khususnya Pasifik (68,9%). Afrika Sahara (67,2%). Kelompok sains Asia Selatan (62,3%), diikuti oleh gender  Timur Tengah dan Afrika Utara (60,9%). Pertumbuhan ekonomi dijadikan salah satu indikator/patokan utama untuk memvisualisasikan perekonomian suatu negara. Pengertian pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pada variabel produk domestik bruto (PDB) atau produk nasional bruto (GNP), yang kenaikannya tidak diperbandingkan apakah lebih besar atau lebih kecil dari laju pertumbuhan penduduk dan terdapat perubahan pertumbuhan penduduk. kecepatan. struktur ekonomi atau perbaikan sistem kelembagaan.

Indeks Kesenjangan Gender Global (Indeks Kesenjangan Gender Global)

Indeks Kesenjangan Gender Global adalah indeks yang  mengukur kemajuan menuju kesetaraan gender dan membandingkan ketidaksetaraan gender antar negara, yang  diperkenalkan oleh Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2006. Indeks Kesenjangan Gender Global mengamati kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam empat dimensi (sub-indeks) dan 14 indikator berbeda di dalamnya. Skor indeks tertinggi adalah 1 (seri) dan skor terendah adalah 0 (ketimpangan). Ada tiga konsep yang menjadi dasar Indeks Kesenjangan Gender Global. Pertama, indeks ini lebih berfokus pada pengukuran ketimpangan dibandingkan tingkat ketimpangan. Kedua, indeks ini mencerminkan ketimpangan dalam variabel hasil dan bukan ketimpangan dalam variabel masukan. Ketiga, negara-negara akan diberi peringkat berdasarkan tingkat kesetaraan gendernya, bukan berdasarkan tingkat pemberdayaan perempuan.

Tingkat ketidaksetaraan gender di Asia Timur dan Pasifik

Sejak tahun 2016, indeks kesenjangan gender global di kawasan Asia Timur dan Pasifik cenderung meningkat namun  tidak signifikan. Selama lima tahun terakhir, skor indeks secara keseluruhan berada pada kisaran 68%, yang berarti masih ada sekitar 32% kesenjangan yang perlu diatasi untuk mencapai kesetaraan gender di Asia Timur dan Pasifik. Pada tahun 2021, jika kemajuan terus berlanjut dengan kecepatan yang sama (kecepatan relatif), masih diperlukan waktu 165,1 tahun  untuk sepenuhnya menghilangkan kesenjangan gender di Asia Timur dan Pasifik (World Economic Forum, 2021c). Angka ini hampir 30 tahun lebih lama dibandingkan rata-rata global, dua kali lebih lama dibandingkan Amerika Latin (68,9 tahun) dan hampir 31 kali lebih lama dibandingkan Eropa Barat (52,1 tahun). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun