Pelaksanaan siklus 1, bagian sosialisasi dan rempug warga dilaksanakan di Masjid Jami Al-Hidayah, Rancakemit, pada Selasa, 30 Juli 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk aparatur pemerintah, tokoh masyarakat, serta bapak dan ibu warga setempat. Acara ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta dalam menggali permasalahan yang ada di Kampung Rancakemit, RT 04 / RW 1.
Acara ini berlangsung dengan sangat interaktif, di mana peserta aktif berpartisipasi dalam diskusi dan berbagi pandangan mereka. Beberapa permasalahan utama berhasil diidentifikasi melalui rempug warga ini. Salah satu permasalahan yang mencuat adalah mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan. Banyak warga mengeluhkan kondisi lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya, yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Beberapa usulan disampaikan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk penyediaan fasilitas kebersihan dan kampanye kesehatan.
Selain itu, dukungan terhadap kegiatan Pembangunan Berbasis Humaniora dan Nilai (PBHN) juga menjadi topik penting dalam diskusi. Kegiatan ini berfokus pada pengembangan masyarakat dengan pendekatan yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan gotong royong. Diharapkan dengan adanya dukungan ini, masyarakat dapat lebih solid dan saling membantu dalam menghadapi berbagai tantangan.
Pendidikan juga menjadi salah satu perhatian utama. Banyak anak di kampung ini yang tidak melanjutkan sekolah setelah menyelesaikan pendidikan dasar. Hal ini menjadi tantangan besar, mengingat pendidikan merupakan kunci untuk masa depan yang lebih baik. Berbagai usulan muncul, seperti pemberian beasiswa, peningkatan fasilitas pendidikan, dan pelatihan keterampilan untuk anak-anak dan remaja, agar mereka termotivasi untuk melanjutkan pendidikan.
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di masyarakat juga mendapat sorotan. UMKM dianggap sebagai tulang punggung perekonomian lokal, namun banyak pelaku usaha yang menghadapi kendala dalam hal permodalan, pemasaran, dan pengembangan produk. Dalam diskusi ini, berbagai solusi diusulkan, termasuk pelatihan kewirausahaan, akses ke permodalan, serta bantuan dalam pemasaran produk UMKM.
Dalam sesi rempug warga ini, berbagai pihak berusaha mencari solusi konkret untuk mengatasi permasalahan yang ada. Misalnya, untuk masalah kebersihan lingkungan, beberapa warga mengusulkan untuk mengadakan kerja bakti rutin, pembuatan bank sampah, serta penyediaan tempat sampah yang memadai di setiap sudut kampung. Untuk masalah kesehatan, disarankan adanya program posyandu yang lebih aktif dan pemeriksaan kesehatan gratis secara berkala.
Dalam bidang pendidikan, salah satu tokoh masyarakat mengusulkan pendirian perpustakaan desa yang dapat diakses oleh semua warga, terutama anak-anak. Perpustakaan ini tidak hanya menyediakan buku-buku pelajaran, tetapi juga buku cerita dan buku keterampilan. Selain itu, ada juga usulan untuk mengadakan kelas tambahan atau bimbingan belajar bagi anak-anak yang kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.
Terkait dengan pengembangan UMKM, beberapa usulan menarik juga muncul, seperti pembentukan koperasi desa yang dapat membantu dalam hal permodalan dan pemasaran produk. Selain itu, diusulkan juga untuk mengadakan pelatihan keterampilan bagi para pelaku UMKM, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar. Beberapa warga juga mengusulkan untuk membuat pasar mingguan yang khusus menjual produk-produk lokal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM.
Diskusi juga mencakup pentingnya meningkatkan partisipasi perempuan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Beberapa ibu rumah tangga mengusulkan adanya pelatihan keterampilan seperti menjahit, memasak, dan kerajinan tangan, yang tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.
Dengan diketahuinya permasalahan-permasalahan tersebut, kami berharap dapat merumuskan program-program tindak lanjut yang efektif. Langkah-langkah konkret akan diambil untuk mengatasi permasalahan kebersihan dan kesehatan, mendukung kegiatan PBHN, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta mengembangkan UMKM di masyarakat. Kami berharap, melalui upaya bersama ini, masyarakat setempat dapat menjadi lebih makmur dan sejahtera.
Diskusi ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong di antara warga. Dengan adanya komunikasi yang terbuka dan saling mendengarkan, kami yakin bahwa setiap permasalahan dapat diatasi dengan solusi yang tepat dan efektif. Semoga dengan adanya upaya ini, Kampung Rancakemit dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan berdaya saing.