Salah satu contoh yang paling terkenal adalah kisah Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang bertanya kepada Rasulullah tentang waktu yang paling baik untuk berpuasa. Meskipun pertanyaannya terkesan sederhana, Rasulullah tetap memberikan jawaban yang lengkap dan memuaskan, serta memuji keingintahuan Abu Hurairah dalam menuntut ilmu. Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak pernah merasa malu untuk bertanya, meskipun pertanyaan kita terkesan sederhana atau bahkan mungkin dianggap remeh oleh orang lain.
Namun, dalam proses bertanya, kita juga perlu berhati-hati agar tidak terjerumus dalam keraguan dan kebingungan yang berlebihan. Terlalu banyak bertanya tanpa tindakan yang nyata dapat membuat kita terjebak dalam siklus yang tidak produktif dan menghambat kemajuan kita dalam mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara bertanya dan bertindak, serta tidak terlalu tergantung pada orang lain untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang kita miliki.
Dalam konteks ini, istiqomah juga mengajarkan kita untuk tetap bersikap tawakkal kepada Allah dalam setiap langkah yang kita ambil. Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila kamu meminta, mintalah kepada Allah; dan apabila kamu meminta pertolongan, mintalah kepada Allah; dan ketahuilah bahwa jika seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu; dan jika mereka berkumpul untuk mendatangkan keburukan kepadamu, mereka tidak akan mampu mendatangkan keburukan kepadamu melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu" (HR. At-Tirmidzi).
Dengan demikian, istiqomah dalam bertanya juga mengajarkan kita untuk selalu berserah diri kepada Allah dalam setiap langkah yang kita ambil. Ketika kita bertanya kepada Allah, kita meyakini bahwa Dia adalah sumber segala pengetahuan dan kebijaksanaan, dan Dia lah yang akan memberikan jawaban yang terbaik bagi kita. Ini juga mengajarkan kita untuk tetap bersikap sabar dan tabah dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan yang mungkin kita temui dalam perjalanan mencari ilmu.
Dalam kesimpulannya, bertanya merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang agama serta dunia sekitar. Namun demikian, tidak semua pertanyaan dilakukan dengan tujuan yang baik, dan oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menelaah niat di balik setiap pertanyaan yang kita ajukan. Iman dan istiqomah memegang peran penting dalam menentukan kualitas pertanyaan yang kita ajukan, serta menginspirasi kita untuk tetap bertanya dengan rendah hati dan sikap terbuka terhadap ilmu pengetahuan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H