Mohon tunggu...
Julia Disti Wardani
Julia Disti Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Memiliki ketertarikan di dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan Perwujudan Profil Pelajar Pancasila

13 Mei 2024   12:02 Diperbarui: 13 Mei 2024   12:06 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai entitas, Pancasila merupakan hal unik yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia. Artinya, Pancasila menjadi entitas yang hanya ada pada bangsa Indonesia, tidak terdapat pada bangsa-bangsa lain. Keunikan dan ke-khasan ini tidak terlepas dari bangsa Indonesia itu sendiri yang mempunyai keunikan kemajemukan. Adapun Pancasila sebagai identitas dapat diartikan Pancasila menjadi sumber rujukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi warga Indonesia, sehingga manusia Indonesia seharusnya senantiasa selaras kehidupannya dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila adalah identitas bangsa Indonesia yang mencerminkan pandangan hidup, dasar negara, dan jiwa bangsa Indonesia. Pancasila memiliki makna dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga menghadapi tantangan dan ancaman yang dapat mengancam eksistensinya. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang serius dan konsisten untuk mempertahankan Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia. 

Menilik urgensi Pancasila yang begitu besarnya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan menjadi salah satu ujung tombak untuk melakukan internalisasi kepada warga Indonesia supaya dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan. Terlebih pelajar menjadi penerus tongkat estafet bangsa, menjadi pelajar pancasila yang akan menjadi pemimpin bangsa dan membawa arah bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kini ada yang dinamakan sebagai P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang bertujuan untuk mengembangkan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Adapun profil pelajar Pancasila yakni cerminan dari pelajar yang mengamalkan Pancasila dalam setiap lini kehidupan. Terdapat enam elemen dalam profil pelajar Pancasila, yaitu: beriman-bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Model pendidikan yang diterapkan untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yakni dengan pendidikan yang berpihak kepada peserta didik. Memposisikan peserta didik sebagai subjek yang diberikan ruang untuk mengeksplorasi minat, bakat dan kemampuannya sesuai dengan kodrat-nya masing-masing peserta didik.

Namun tentu tidak mudah dalam proses implementasinya, terdapat berbagai tantangan yang ada disebabkan perubahan zaman atau era, seperti pada era sekarang yakni era abad ke-21. Abad ke-21 ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat dan perkembangan otomasi banyak pekerjaan mulai digantikan dengan mesin, baik mesin produkdi maupun mesin computer. Hal ini menjadikan tantangan di era abad ke-21 bagi pendidikan untuk mewujudkan Pelajar Pancasila semakin kompleks. Mulai dari tantangan akibat globalisasi, kemajuan teknologi, migrasi, kompetisi internasional, perubahan pasar, tantangan lingkungan dan politik, dan sebagainya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk menjawab tantangan perkembangan zaman dengan tetap menjadi manusia Indonesia yang dalam setiap nafas geraknya, termuat nilai luhur Pancasila.

Adapun dalam ekosistem sekolah (kelas), peserta didik diarahkan agar mampu memiliki karakter serta kompetensi yang sesuai dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Beberapa perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada bidang Pendidik yang berpihak pada Peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21 dapat dilakukan dengan menerapkan ke enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu :

  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Berdasarkan elemen kunci tersebut, guru dapat mewujudkannya dengan cara menanamkan rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargaidiri sendiri sebagai wujud dalam sikap integritas. Selain itu guru juga dapat melakukan pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan serta mengapresiasi kelebihan dan mendukung mereka dalam mengembangkan kelebihan tersebut.
  • Mandiri. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi sertaregulasi diri. Contohnya guru dapat memberikan tugas mandiri agar peserta didik mampuuntuk mengatur pikiran, perasaan dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajar serta mengembangkan dirinya baik dibidang akademik maupun non akademik.
  • Bergotong royong. Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dantanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Guru dapat memberikan tugas berkelompok agar peserta didik mampu menjalin kolaborasi untuk bekerja sama denganorang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain danmenunjukkan sikap positif terhadap orang lain.
  • Berkebinekaan global. Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dantanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Contohnya guru dapat mengenalkan berbagai kebudayaan Indonesia dan meminta peserta didik mencoba untuk melakukansalah satunya sesuai dengan minat dan bakat. Selain itu, guru juga dapat menanamkan rasasaling menghargai berbagai budaya lain.
  • Bernalar Kritis. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dangagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan. Contohnya guru memberikan pembelajarandengan menggunakan metode Problem Based Learning danProject Based Learning.
  • Kreatif. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal sertamenghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalammencari alternatif solusi permasalahan. Guru dapat memberikan proyek untuk dapatmenghasilkan karya yang orisinil sesuai dengan minat dan kesukaan dari masing-masing peserta didik.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun