Â
(Pati, 30/01/20) Sampah selalu menjadi permasalahan klasik di Indonesia. Tidak hanya di perkotaan, bahkan di pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan juga menjadi masalah lingkungan yang sangat sulit diatasi. Begitulah yang terjadi di Desa Jambean Kidul, Margerejo, Pati.
Sampah rumah tangga semakin hari semakin banyak, bahkan dalam satu tempat  di desa tersebut tumpukan sampah-sampah hasil rumah tangga sudah menjadi "bukit sampah". Tidak hanya itu, sampah yang sudah menggunung di bakar hingga terlihat layaknya gunung merapi yang menyemburkan asap dari lavanya.
Melalui sosialisasi "Perancangan Alat Pengolah limbah plastik dengan metode pyrolysis" pada hari  kamis 30 januari 2020, Mikhael Horas Silalahi selaku Mahasiswa KKN UNDIP menjelaskan kepada masyarakat tentang bagaimana mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak dengan peralatan sederhana berupa kaleng cat bekas, selang dan air dingin.
Menurut Edi Kuncoro selaku lurah Jambean Kidul, mengubah plastik menjadi minyak merupakan inovasi yang baik karena selama ini tumpukan sampah yang dibakar malah merusak lingkungan dan beliau berharap inovasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H