Mohon tunggu...
Julia Anugrah
Julia Anugrah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hola!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Art Therapy Jadi Solusi Kesehatan Mental pada Masa Pandemi

25 Desember 2020   18:03 Diperbarui: 25 Desember 2020   18:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini, virus Corona menjadi masalah global yang bisa mengancaman keamanan manusia. Terlebih lagi, virus corona atau yang lebih dikenal dengan sebutan Covid-19 merupakan jenis virus yang dapat menyebar, menular, dan menginfeksi siapa saja. Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 21 Desember 2020 adalah 664.930 orang dengan jumlah kematian 19.880 orang. 

Tingkat kematian (case fatality rate) akibat Covid-19 adalah sekitar 3%. Tanda atau gejala seseorang ketika terinfeksi Covid-19 dapat berupa demam (suhu tubuh diatas 38 derajat celcius), batuk kering, kelelahan, sesak napas, nyeri dada, sakit kepala, sakit tenggorongan, hingga hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak dan sebagainya.

Sebagai bentuk pencegahan terhadap keberadaan Covid-19 agar jumlah masyarakat yang terinfeksi dapat dikendalikan, beberapa instansi pemerintahan atau perkantoran swasta mengeluarkan kebijakan WFH (work from home) serta adanya kebijakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) untuk anak sekolah. 

Dua kebijakan ini tentu sangat berpengaruh terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19 namun di sisi lain juga dapat menimbulkan hambatan tersendiri terutama dalam sarana prasarana. 

Tidak hanya itu, kebijakan WFH maupun PJJ yang diterapkan saat ini telah berlangsung selama berbulan-bulan dimana hal ini tentu dapat menyebabkan rasa bosan bahkan stres. Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental yang dapat dialami masyarakat pada masa pandemi ini, art theraphy bisa menjadi salah satu solusi.

Laman Psychology Today menyebut bahwa art theraphy merupakan terapi yang melibatkan penggunaan teknik kreatif, seperti menggambar, melukis, membuat kolase, mewarnai hingga memahat. 

Hal ini untuk membantu orang mengekspresikan diri dan memeriksa kondisi psikologis melalui karya seni yang dibuat. Terapis nantinya akan memecahkan kode, simbol, metafora dan pesan nonverbal yang tertuang dalam karya seni tersebut. 

Art therapy disinyalir membuat pasien terapi lebih memahami perasaan dan emosi terdalam mereka. Maka, dengan kata lain art theraphy cocok diterapkan untuk masyarakat di berbagai kalangan umur dimana art theraphy memiliki kegunaan untuk meredakan stres, depresi, dan sebagainya yang tentunya membuat kesehatan mental lebih stabil di masa pandemi ini.

Referensi:

Pane, Merry Dame Cristy. (2020). Virus Corona. [online].

Zakiah, Nena. (2020). Stres di Masa WFH dan Isolasi? Coba Art Therapy, Ini 7 Fakta Ilmiahnya. [online].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun