Mohon tunggu...
Julia Anggraini
Julia Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Petualangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah bersama Menuju Curug Sukaemi

14 Juni 2024   17:29 Diperbarui: 14 Juni 2024   22:34 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari pagi menyapa lembut saat kami berkumpul di warung makan. 

Hari ini, Lia dan Evi akan menjelajahi Curug Sukaemi, air terjun yang sangat terkenal akan keindahannya. Curup tersebut berada di desa Sinar ogan.

Sebelum berangkat menuju curug kami membeli perbekalan beserta air minum.

Perjalanan dari desa Gunung Katon menuju desa Sinar ogan terasa sangat menyenangkan. Kami berdua bernyanyi bersama, saling bercerita, dan bercanda tawa.

Setelah 30 menit berlalu tanpa terasa kami tiba dirumah sahabatku . Disana kami sedikit melakukan pemanasan sebelum kita berjalan dengan waktu 2 jam an.

" Harus semangat kita akan berjalan selama 2 jam maka dari itu kita harus melakukan pemanasan terlebih dahulu."

Perjalanan menuju curug dimulai. Jalur treking yang kami lalui memberikan pemandangan hijau yang sangat indah. Pohon-pohon menjulang tinggi, burung-burung berkicau riang, setiap langkah terasa ringan meski medan terasa sangat menantang. 

Lia, yang awalnya sedikit ragu, akhirnya merasa nyaman. 

Ditengah perjalanan, kami berhenti sejenak untuk istirahat. "Lihat disana pohon kopi sedang berbunga dan memunculkan bau yang semerbak!" seru Evi dengan antusias. Kami berdua mengagumi bunga tersebut.

Perjalanan dilakukan dengan semangat. Kamu saling membantu melewati medan yang licin dan terjal. Ada rasa kebersamaan yang sangat kuat diantara kami.

Akhirnya, suara gemuruh air mulai terdengar. Langkah kami sangat cepat, dipandu oleh suara air yang jatuh. Dan disitulah Curug Sukaemi menampakkan akan keindahannya. Air terjun yang tinggi itu mengalir secara deras, menciptakan kabut halus disekitarnya. Pemandangan yang sangat memukau.Kami berdua berteriak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun