Nama : Julfensius Purnakahab Wau
NIM : 07041181924001
Kelas : A HI Inderalaya
MK : Kajian Strategi dalam Hubungan Internasional
Judul : Nilai – nilai Kepemimpinan yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin Negara Berdasarkan “The Prince”. Masihkah relevan
Seorang pemimpin merupakan salah satu bagian terpenting yang harus selalu ada dalam berbagai aspek kehidupan. Secara sederhana manusia selalu bergerak berdasarkan dua peran, yakni memimpin dan di pimpin, dan sosok pemimpin selalu akan kita dapati dalam kehidupan kita, dimulai dari rumah sebagai bagian dari organisasi terkecil dan paling sederhana hingga ke dalam negara dan pemerintahan yang bersifat kompleks. Realita bahwa manusisa bergerak sebagai pemimpin atau yang dipimpin merupakan sebuah system yang alami terbentuk dan tidak dapat kita hindari sebagai manusia, dan berdasarkan sejarah yang telah terjadi dan hingga saat ini, manusia memiliki sifat yang selalu tertuju terhadap kekuatan, oleh karena itu manusia hanya akan tunduk dan dipimpin oleh seseorang yang dianggap pantas dan dianggap kuat. Secara khusus dalam sebuah pemerintahan yang ada dalam sebuah negara, rakyat akan selalu memilih pemimpin yang mumpuni baik secara karakter, mumpuni secara intelektual, dan memiliki kesan yang memberikan rasa aman kepada rakyatnya.
Dari waktu – kewaktu manusia telah mengenal berbagai pemimpin dengan berbagai karakter yang mereka miliki, setiap pemimpin selalu menerapkan berbagai cara dan memiliki nilai- nilai tersendiri yang meraka jadikan sebagai patokan dalam menjalankan sebuah pemerintahan, nilai – nilai ini kemudian selalu di pegang teguh oleh penguasa untuk melegitimasi dan menjadi sebuah tanda karakter yang dikenal oleh masyarakatnya serta menjadi sebuah patokan yang juga kemudian ikut dijalankan dan bahkan dikembangkan oleh pemimpin – pemimpin yang baru.
Salah satu tokoh yang memiliki peran besar dalam menyumbangkan pemikiran tentang seperti apakah seharusnya seorang pemimpin bersikap dan menerapkan berbagai nilai dalam masyarakat, yakni Niccolo Machiavelli pernah mengatakan bahwa “seorang pemimpin harus mampu untuk memenangkan hati rakyatnya”, ia juga pernah mengatakan bahwa “seorang pemimpin dapat membangun benteng terkuat untuk melindungi diri dari serangan musuh dari luar, namun sebuah benteng yang teramat kuat sekalipun tidak akan mampu melindungi rakyat dan penguasa dari serangan yang menghancurkan dari dalam benteng” berdasarkan apa yang telah diucapkan oleh Machiavelli di atas seketika membuka tabir yang mungkin saja selama ini masih menutupi kepala kita, perkataan diatas memberikan pesan bahwa, seorang pemimpin dalam menjalankan pemerintahannya haruslah mampu menjadi bijak, dan bahkan harus mampu menjadi apa saja sesuai dengan keadaan dan juga kepentingan yang sedang di kejar, seorang pemimpin harus mampu mengambil hati rakyatnya agar ia dapat tetap memiliki eksistensi, simpati dan kepercayaan dari rakyatnya, namun seorang pemimpin juga tidak boleh bersikap naif dan polos, seorang pemimpin harus selalu memahami bahwa di dalam benteng yang ia bangun untuk mempertahankan diri dari luar akan selalu ada bahaya besar yang mampu merenggut kepemimpinan dan bahkan nyawanya.
Apa yang telah diucapkan oleh Machiavelli bukanlah sebuah terka – menerka namun merupakan sebuahfakta yang harusmampu dimengerti oleh seorang pemimpin, namun demikian, apakah dengan hanya memahami dua perkataan Machiavelli diatas bisa dianggap cukup untuk kemudian diterapkan sebagai nilai yang harus dipegang dan dijalankan seorang pemimpin ? Benar, jawbannya adalah tidak, kata – kata yang diucapkan oleh Machiavelli diatas hanyalah sedikit dari sekian banyak pemikiran, nilai – nilai dan prisip yang ia tuangkan dalam bukunya, yakni “The Prince” dan kita akan segera membahasnya.
The Prince dan nilai – nilai kepemimpinan didalamnya