Kehidupan anak-anak tidak akan pernah dipisahkan dari bermain. Tanpa bermain sulit dikatakan bahwa mereka adalah anak-anak. Permainan dan hiburan adalah contoh sarana bagi anak untuk menjalani hari-hari mereka. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh si anak untuk menghibur diri mereka dari menciptakan mainan sendiri sampai berimajinasi dengan berbagai permainan yang ada di depan mereka.
Imajinasi anak memang mengundang banyak tanda tanya bagi orang dewasa yang berada di sekitarnya. Salah satu contoh adalah ketika seorang anak kelas 2 SD bertanya kepada orang dewasa mengapa mobil tidak bisa terbang seperti pesawat yang bisa terbang tinggi di udara padahal sama-sama menggunakan mesin? Ini salah satu contoh pertanyaan yang membuat orang dewesa tersebut berpikir berulang kali untuk memberikan penjelasan yang masuk akal. Di satu sisi dia bertanya karena melihat alam dan sekelilingnya yang penuh dengan tanda tanya dan bersentuhan langsung dengan apa yang dia tanyakan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, permainan dan hiburan yang anak peroleh tidak lagi bersentuhan langsung dengan objek. Hal ini bisa dilihat dari hiburan yang diperoleh anak adalah dari media televisi yang membius anak sampai beberapa jam berada di depan televisi. Kasus lain adalah anak sering menghabiskan waktu bermainnya di depan komputer sambil memainkan game.
Animasi
Media televisi adalah media yang sangat digemari oleh semua kalangan. Televisi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Televisi memberikan banyak dampak bagi kehidupan manusia baik dari segi informasi sampai hiburan. Orang dewasa, remaja, bahkan sampai anak-anak terkena dampak dari hidangan yang diberikan televisi.
Anak-anak merupakan salah satu objek televisi untuk mendapatkan rating yang bagus. Hidangan yang diberikan adalah film yang sesuai dengan kebutuhan si anak akan hiburan yaitu film animasi. Banyak film animasi yang menghiasi media saat ini. Anak-anak jika ditanya tentang film animasi kesukaan mereka akan menjelaskan secara mendetail tentang jagoan mereka dan kronologis tentang kejadian dalam film tanpa menghilangkan sedikitpun bagian dari cerita.
Orang tua saat ini banyak yang memberikan kebebasan kepada si anak untuk menonton televisi tanpa pendampingan. Apabila ada yang janggal dari si anak tentang apa yang dilihat pada film pasti dia akan bertanya. Kondisi ini membuat si anak menyimpan pertanyaan dan memedamnya sehingga rasa ingin tahunya tidak dipuaskan. Bersyukur jika si anak adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga akan bertanya kepada orang luar yang seharusnya bisa dia tanyakan di dalam keluarga.
Film-film animasi juga membuat si anak terhipnotis agar menonton setiap episode yang membuat si anak memilih antara belajar dan menikmati tontonan. Sering pilihan yang dibuat si anak adalah meninggalkan belajar dan memilih untuk menonton televisi. Kondisi ini sangat menggangu untuk pertumbuhan si anak di dalam menentukan pilihan yang baik dan pilihan yang buruk untuk dirinya dan masa depannya.
Dunia Maya
Internet (dunia maya) juga merupakan media yang telah menjadi menu utama bermain bagi anak. Internet menyediakan banyak hal untuk anak-anak terutama media sosial seperti fecebook dan twitter. Selain sebagai media sosial anak-anak sering menggunakan internet sebagai media hiburan seperti bermain game online.
Banyak orang tua mengeluhkan sikap si anak yang sering pulang telat dengan alasan yang beragam padahal tindakan yang dilakukan adalah bermain game di warung internet. Banyak cara yang dilakukan orang tua untuk membatasi kecanduan anak akan gema online seperti memberi les tambahan sepulang sekolah, les mengaji, dan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Tetapi hal yang dilakukan orang tua jarang berhasil menjauhkan anak-anak dari game online. Untuk membayar biaya bermain, anak biasanya menyisihkan uang jajan yang mereka peroleh dari orang tua.
Jika kejadian seperti ini terus berlanjut maka akan menimbulkan gejolak bagi masa depan bangsa. Kita bisa melihat bagaimana masa depan bangsa ke depan jika anak-anak lebih banyak menghabiskan wektunya di depan layar televisi atau computer.
Bukankah anak-anak seharusnya anak diajarkan untuk mengenal alam dengan cara bersentuhan langsung dengan alam sehingga menimbulkan tanda tanya bagi si anak. Dengan demikian si anak akan termotivasi untuk belajar mengenal lebih dalam tentang alam. Anak-anak adalah masa depan bangsa. Kita juga harus tahu bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai dan memberi perhatian khusus bagi anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H