Selain belajar tentang teknologi dan inovasi digital, generasi muda juga dapat membantu meningkatkan tata kelola pemerintahan melalui partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan. Ahli manajemen publik seperti Christian Bason, dalam bukunya "Leading Public Sector Innovation: Co-creating for a Better Society", menekankan betapa pentingnya kerja sama antara pemerintah dan warga, termasuk generasi muda, untuk membuat kebijakan yang lebih responsif dan inklusif.
Selain itu, generasi muda dapat memanfaatkan platform online dan media sosial untuk melacak kinerja pemerintah dan menyuarakan aspirasi mereka. Gerakan sosial yang digerakkan oleh anak muda, seperti #ReformasiDikorupsi di Indonesia, menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi alat yang berguna untuk menuntut transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
Â
Kesimpulan
Mengatasi keterbatasan birokrasi membutuhkan pendekatan yang kreatif dan bekerja sama. Generasi muda memiliki kemampuan strategis untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik karena mereka memiliki kemampuan teknologi dan semangat inovasi. Meskipun menghadapi banyak tantangan, generasi muda dapat menjadi penggerak perubahan yang efektif dalam reformasi birokrasi jika mereka memiliki dukungan yang tepat dan lingkungan yang mendukung. Akibatnya, mereka memiliki kemampuan untuk membantu membangun pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada masyarakat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H