Mohon tunggu...
Yulia Yuli
Yulia Yuli Mohon Tunggu... Blogger -

Simple life @Julayjo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Psoriasis Tidak Menular, Ada Obatnya

16 September 2017   02:28 Diperbarui: 16 September 2017   17:13 14512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatan saya tertuju pada sebuah masa ketika masih bekerja sebagai pegawai sebuah salon kecantikan di Bandung. Masih lekat di ingatan pada sosok tamu langganan salon, seorang perempuan muda nan cantik jelita dan berasal dari keluarga yang lebih dari kata mapan/orang berada. Tapi maaf, setiap ia hendak melakukan perawatan di salon, bulu kuduk saya sering merinding. Pasalnya pada area kulit kepala dan tengkuk gadis cantik itu penuh dengan kulit yang menebal dan cenderung mengelupas, terlebih pada area belakang telinga, seperi borok atau eksim atau penyakit kulit yang menjijikkan.

Dalam hati kenapa bisa mendapat penyakit seperti itu? Padahal ia tidak mungkin mengabaikan kebersihan kulit. Pernah iseng saya bertanya apa penyebabnya, ia hanya menjawab tidak tahu, penyakitnya sudah berlangsung cukup lama, katanya, sejak dari kecil. Berbagai macam pengobatan sudah dilakukan, sampai-sampai pengobatan ke Malaysia. Dari obat biasa sampai yang termahal pun pernah dicobanya. Namun hasilnya tetap sama, kulit menebal dan bersisik itu hanya berkurang sejenak, ada lagi ada lagi.

Mengingat kejadian tamu saya ini, saya mendapat undangan untuk menghadiri undangan kesehatan yang bertempat di The Westin Hotel, Jakarta. Acara yang menghadirkan narasumber ahli di bidang kesehatan ini membuat saya bersemengat untuk mengetahui apa dan bagaimana penyakit psoriasis itu. Ada dr. Danang Tri Wahyudi, SpKK (Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin), Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM., sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta Mr. Milan Paleja, General Manager Pharma, President Director, Novartis Group Indonesia.

Penyakit kulit yang punya ciri-ciri kulit kepala seperti berketombe dan menebal, kulit bersisik, kemerahan dan gatal ini ternyata namanya psoriasis. Psoriasis adalah penyakit autoimun umum yang tidak menular, dan berdasarkan laporan WHO ( 2013 ), penyakit ini diderita sekitar 2% dari populasi dunia dan 1-3% memengaruhi populasi Indonesia.

"Penyebab dari psoriasis memang belum diketahui secara pasti. Dugaan sementara dimungkinkan memiliki dasar penyebab penyakit autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel kulit yang sehat. Saat terserang sel yang harusnya melawan infeksi, sel-sel kulit itu malah menggandakan diri dengan cepat hingga menyebabkan penebalan kulit pada penderita psoriasis. Belum diketahui mengapa sistem kekebalan tubuh bisa mengalami kinerja yang keliru, tapi para pakar menduga ada pengaruh dari lingkungan dan genetic". Ungkap dr. Danang.

"Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit mati dalam beberapa minggu sekali. Namun, pengidap psoriasis ini mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit mati yang akhirnya membentuk penebalan kulit yang memerah, mengelupas, dan bersisik."

Semua bagian tubuh bisa terserang gejala psoriasis. Hanya saja kondisi ini biasanya muncul pada lutut, punggung bagian bawah, siku, atau kulit kepala. Ada yang mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu, dan tingkat keparahan gejala psoriasis berbeda-beda dengan intensitas bisa berubah dari waktu ke waktu. Jika kemudian bertambah parah hal ini mengganggu kenyamanan pengidapnya.

Pengobatan secukinumab
Penyakit psoriasis ini tentunya menimbukan efek berkurangnya rasa percaya diri, terutama penampilan, karena penampilan memang hal paling utama dalam membentuk kepribadian seseorang. Demi membantu para penderita penyakit psoriasis ini, Novartis selaku penyedia solusi layanan kesehatan bagi pasien dan komunitas, saat ini meluncurkan secukinumab, pengobatan baru bagi penderita psoriasis di Indonesia untuk mendapatkan kondisi kulit yang bersih dan lebih lama baik kondisi psoriasis menengah atau berat.

Nah, dengan Secukinumab diharapkan dapat memberikan kendali untuk penyakit psoriasis juga meningkatan standar harapan pasien terhadap pengobatannya. Namun sebelumnya, pasien psoriasis harus menemui dokter spesialis kulit terlebih dalu demi mendapat diagnosis klinis yang akurat.

Secukinumab adalah obat biologis, protein dengan rekayasa genetis, didapatkan dari gen manusia yang dirancang untuk menghambat komponen spesifik di sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan inflamasi. Dan obat ini secara spesifik menyasar IL-17A yang bekerja secara selektif demi menghambat aktifasi IL-17A dengan respons tubuh terhadap infamasi dan daya tahan tubuh. Secara sederhana ,obat ini akan bereaksi dengan cara menghambat siklus respon daya tahan tubuh terhadap penyakit tersebut.

(Foto dokpri)
(Foto dokpri)
Dr. Lily selalu mengingatkan untuk selalu berperilaku CERDIK yang meliputi (C)ek kesehatan secara rutin, (E)nyahkan asap rokok, (R)ajin melakukan aktivitas fisik, (D)iet sehat dengan kalori seimbang, (I)stirahat yang cukup, dan (K)elola stress dengan baik, mengendalikan penyakit tidak menular. "Karena penyebab penyakit Psoriasis tidak hanya karena faktor genetik saja melainkan bisa juga karena gaya hidup yang tidak sehat".

Intinya secara keseluruhan apapun penyakitnya, usahakan untuk selalu menjaga lingkungan yang sehat, cek kesehatan secara rutin, dan yang utama kita harus pandai-pandai memenage emosi agar terhindar dari stres yang berlebih. Karena hidup sehat memang berawal dari pola pikir yang sehat, kan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun