Namun, penerapan teknologi ini di sekolah juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu masalah utama adalah kesiapan infrastruktur dan keterampilan guru dalam mengoperasikan smartboard.
Dr. Ahmad Fauzan, konsultan pendidikan, menyebutkan bahwa tanpa pelatihan yang memadai, smartboard tidak akan memberikan dampak maksimal. "Guru adalah kunci keberhasilan program ini. Pelatihan harus menjadi prioritas agar guru dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal," tegasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkab Langkat telah mempersiapkan pelatihan intensif bagi para guru. Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan fasilitas penunjang seperti jaringan internet di sekolah.
Harapan Masa Depan Pendidikan di Langkat
Langkah Pemkab Langkat menghadirkan smartboard di sekolah mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Para ahli menilai bahwa inovasi ini merupakan langkah maju dalam menciptakan sistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
"Saya yakin dengan komitmen pemerintah dan dukungan masyarakat, program ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi pendidikan di Langkat," ungkap Dr. Rina.
Dengan hadirnya smartboard, siswa Langkat kini memiliki akses ke metode belajar yang lebih modern dan interaktif. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mendorong digitalisasi pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H