Meski prestasi DeLiang luar biasa, beberapa pihak menyatakan kekhawatiran tentang tekanan yang mungkin ia rasakan. Kritik juga muncul terkait kualitas tulisan mengingat jumlah buku yang diterbitkan sangat besar dalam waktu singkat.
Dr. Hana Kiyomura, seorang psikolog perkembangan, mengingatkan, "Penting untuk memastikan anak tetap menikmati proses kreatifnya tanpa merasa terbebani oleh ekspektasi. Keseimbangan antara ambisi dan kebahagiaan harus selalu dijaga."
Prestasi yang luar biasa tidak boleh mengorbankan kebahagiaan anak. Oleh karena itu, dukungan emosional dan evaluasi berkala sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara karya dan kesejahteraan pribadi.
Kesimpulan: Inspirasi bagi Masa Depan
Muhammad DeLiang Al Farabi adalah bukti nyata bahwa kreativitas tidak mengenal batas usia. Dengan dukungan keluarga, penggunaan teknologi yang bijak, dan manajemen waktu yang baik, anak-anak dapat mencapai hal-hal luar biasa. Prestasi DeLiang bukan hanya pencapaian individu, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda di Indonesia dan dunia.
Namun, prestasi ini juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara ambisi dan kebahagiaan. Dengan begitu, setiap karya yang dihasilkan bukan hanya menjadi simbol kesuksesan, tetapi juga kebahagiaan yang sesungguhnya. Muhammad DeLiang telah membuka jalan, dan generasi muda lain dapat mengikuti jejaknya untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H