Mohon tunggu...
Jul Kelvin Batee
Jul Kelvin Batee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis karya sastra dan ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Turun Ke Jalan Menyuarakan Kebenaran! Pengalaman Pertama Ikut Aksi Damai Peduli Palestina Dan Seruan Khilafah

8 Desember 2024   22:17 Diperbarui: 8 Desember 2024   22:44 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turun Ke Jalan Menyuarakan Kebenaran! Pengalaman Pertama Ikut Aksi Damai Peduli Palestina Dan Seruan Khilafah

Aksi bukan hanya di sosial media, melainkan turun ke jalan. Menyuarakan yang Haq dan mendemonstrasikan kebathilan. 

Pertama kali melangkah ke jalanan untuk ikut serta dalam aksi bela Palestina dan seruan khilafah, ada banyak perasaan yang bercampur aduk. Semangat, haru, dan rasa tanggung jawab sebagai bagian dari umat Islam bercampur menjadi satu.

 Sebagai seorang pemula dalam aksi seperti ini, saya merasakan pengalaman yang mengubah cara pandang terhadap perjuangan umat dan pentingnya solidaritas global.

Pendapat Dr. Mahmoud Ayoub, seorang akademisi Islam, menekankan bahwa solidaritas umat Islam untuk Palestina adalah bentuk nyata dari ukhuwah Islamiyah yang berakar pada ajaran Al-Qur'an dan sunnah.

Saya merasa aksi ini menjadi momen berharga untuk menyadari bahwa perjuangan umat bukan hanya tentang suara, tetapi juga tentang keikhlasan dan keberanian untuk bertindak.

Menyuarakan Solidaritas untuk Palestina

Saat orasi dimulai, saya terhanyut oleh seruan lantang yang meminta keadilan untuk rakyat Palestina. Ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat bergandengan tangan, menunjukkan bahwa isu ini bukan hanya milik satu kelompok, tetapi milik seluruh umat manusia.

Menurut Edward Said, seorang filsuf dan aktivis Palestina, solidaritas internasional adalah kunci untuk melawan ketidakadilan di Palestina, karena perjuangan mereka mencerminkan perjuangan universal melawan penindasan.

Ketika saya mendengar cerita-cerita penderitaan rakyat Palestina, hati saya tersentuh. Saya menyadari bahwa solidaritas ini bukan hanya soal aksi simbolis, tetapi tentang menyuarakan kemanusiaan yang sering diabaikan.

Seruan untuk Tegaknya Khilafah

Selain membela Palestina, aksi ini juga diisi dengan seruan untuk mendirikan khilafah sebagai solusi menyeluruh untuk umat Islam. Para pemimpin aksi menjelaskan bagaimana khilafah dapat menjadi sistem yang mempersatukan umat dan melindungi hak-hak mereka.

Sheikh Taqiuddin al-Nabhani, pendiri Hizb ut-Tahrir, berpendapat bahwa khilafah adalah institusi politik yang mampu menyatukan umat Islam di bawah satu kepemimpinan, sehingga kekuatan mereka tidak tercerai-berai.

Awalnya, saya skeptis dengan ide khilafah. Namun, setelah mendengar argumen yang disampaikan, saya mulai memahami logika di balik seruan ini. Saya merasa bahwa gagasan ini perlu didiskusikan lebih luas untuk memahami relevansinya di masa kini.

Tantangan dan Harapan

Di tengah aksi, saya juga menyadari tantangan besar yang dihadapi. Ada pandangan skeptis dari sebagian masyarakat, tekanan politik, dan minimnya kesadaran global tentang pentingnya isu ini. Namun, saya melihat harapan dalam semangat para peserta yang tak pernah padam.

 Dr. Tariq Ramadan, seorang pemikir Islam kontemporer, menekankan bahwa perubahan besar membutuhkan kesabaran dan pendekatan strategis yang melibatkan dialog serta pendidikan.

Saya merasa bahwa aksi ini memberikan gambaran nyata tentang kekuatan umat ketika bersatu. Namun, saya juga sadar bahwa perjuangan ini memerlukan konsistensi, strategi, dan pemahaman yang mendalam.

Kesimpulan 

Pengalaman pertama mengikuti aksi bela Palestina dan seruan khilafah telah membuka mata saya terhadap banyak hal. Suara hati di tengah kerumunan mengajarkan bahwa perjuangan untuk kebenaran dan keadilan memerlukan keberanian dan pengorbanan. Saya pulang dengan semangat baru untuk terus mendukung perjuangan ini, bukan hanya melalui aksi, tetapi juga dengan menyebarkan kesadaran dan memahami lebih dalam makna dari perjuangan umat.

 Seperti yang dikatakan oleh Nelson Mandela, "Kebebasan tidak akan pernah tercapai sampai Palestina merdeka." Kata-kata ini menggugah saya untuk terus terlibat, karena kebebasan satu bangsa adalah bagian dari kebebasan umat manusia.

 Aksi ini bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang untuk belajar, berkontribusi, dan menjadi bagian dari perjuangan umat yang lebih besar. 

Bagaimana pengalaman kalian ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun