Keunikan Sistem Pendidikan Korea SelatanÂ
Setiap negara mempunyai ciri khas dan  keunikan sistem pendidikannya masing-masing. Indonesia dikenal dengan sistem pendidikan berbasis teori dan negara lain seperti China dikenal dengan sistem pendidikan berbasis praktek.Â
Dan sekarang kita akan mengupas keunikan salah satu negara yang mempunyai sistem pendidikan yang memiliki keunikan tersendirinya.
 Siapa lagi kalau bukan Korea Selatan yang termasuk salah satu sistem pendidikan terbaik didunia.Â
Seunik apa sih, sistem pendidikan di Korea Selatan? Mari Kita ulas.
Menurut Dr. Kyung-hee Lim, seorang ahli pendidikan dari Universitas Seoul, sistem pendidikan di Korea Selatan sangat berorientasi pada hasil yang tercermin dalam banyaknya ujian yang dihadapi siswa. Ia mengemukakan bahwa, "Sistem pendidikan di Korea Selatan menempatkan ujian sebagai alat utama untuk menentukan nasib siswa.Â
Hal ini menciptakan budaya yang sangat kompetitif, di mana keberhasilan akademik dipandang sebagai kunci untuk masa depan." Meskipun ini menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi, Lim menambahkan, "Hal ini juga menyebabkan tingkat stres yang tinggi di kalangan siswa, yang seringkali mengabaikan kesehatan mental mereka."
 Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan
Profesor Jung-Ho Lee dari KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology) berpendapat bahwa teknologi memainkan peran yang sangat penting dalam sistem pendidikan di Korea Selatan.Â
Menurutnya, "Penggunaan teknologi dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan lebih fleksibel. Di Korea Selatan, teknologi telah menjadi bagian integral dari pembelajaran, yang memungkinkan akses yang lebih luas ke informasi dan sumber daya." Ia juga menyoroti bahwa adopsi teknologi ini memberikan siswa keuntungan kompetitif dalam dunia global yang semakin digital.
Pengaruh Budaya Keluarga dan Sosial
Dr. Sang-hee Kim, seorang sosiolog pendidikan, menjelaskan bagaimana budaya keluarga di Korea Selatan sangat memengaruhi pendidikan anak-anak. Ia menyatakan, "Pendidikan di Korea Selatan sangat dipengaruhi oleh norma sosial yang menganggap kesuksesan akademik sebagai kebanggaan keluarga. Orang tua di Korea Selatan memberikan tekanan yang besar pada anak-anak mereka untuk berhasil, baik dalam ujian maupun dalam mencapai standar akademik tinggi.
 Dr. Kim menambahkan, "Meskipun hal ini dapat meningkatkan motivasi dan performa akademik, dampaknya juga dapat menciptakan kecemasan dan ketegangan emosional di kalangan siswa."
Tantangan Mental dan Stres di Kalangan Siswa
Profesor Choi Min-joo dari Universitas Yonsei mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak sistem pendidikan yang sangat kompetitif terhadap kesejahteraan mental siswa. Ia berpendapat, "Meskipun sistem pendidikan Korea Selatan menghasilkan prestasi yang luar biasa, namun siswa sering kali harus menghadapi tekanan mental yang besar. Banyak siswa yang mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi sebagai akibat dari tuntutan akademik yang berat.
" Profesor Choi juga menekankan pentingnya menciptakan keseimbangan antara prestasi akademik dan kesehatan mental, dengan menyarankan agar lebih banyak dukungan psikologis disediakan untuk siswa.
Pendidikan Berbasis Ujian dan Dampaknya pada Kreativitas
Dr. Ha-young Park, seorang peneliti pendidikan dari Universitas Pendidikan Nasional Korea, mengkritik sistem pendidikan Korea Selatan yang berfokus pada ujian sebagai penghambat kreativitas. Ia berkomentar, "Sistem ujian yang terlalu menekankan pada penghafalan dan penguasaan materi yang sangat terstruktur dapat menghambat pengembangan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.Â
Siswa cenderung hanya mempersiapkan ujian tanpa benar-benar mengembangkan keterampilan berpikir independen." Dr. Park mengusulkan agar pendidikan di Korea Selatan lebih memperhatikan pengembangan kreativitas dan keterampilan non-akademik, yang penting untuk kesuksesan di dunia yang lebih luas.
Peran Hagwon dalam Sistem Pendidikan
Dr. Sung Jin Kim, seorang ahli pendidikan tambahan, menjelaskan fenomena hagwon atau lembaga pendidikan tambahan yang sangat populer di Korea Selatan. "Hagwon memainkan peran penting dalam membantu siswa mempersiapkan ujian, tetapi juga menciptakan ketimpangan dalam sistem pendidikan.
" kata Dr. Kim. "Siswa dari keluarga yang mampu dapat mengakses pendidikan tambahan ini, sementara siswa dari latar belakang ekonomi yang lebih rendah mungkin kesulitan mendapatkan akses yang sama." Dr. Kim berpendapat bahwa meskipun hagwon memberikan keuntungan akademik, hal ini juga memperburuk ketimpangan sosial dalam pendidikan.
 Pencapaian Global dan Sistem Pendidikan yang Kompetitif
Menurut Dr. David Lee, seorang peneliti di bidang pendidikan global, Korea Selatan telah membuktikan bahwa persaingan yang ketat dalam pendidikan dapat menghasilkan prestasi akademik yang luar biasa. "Korea Selatan sering kali berada di peringkat atas dalam evaluasi pendidikan internasional, seperti PISA.Â
Ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan yang sangat kompetitif, meskipun memiliki kekurangan, berhasil menghasilkan siswa yang cerdas dan berprestasi tinggi," ujar Dr. Lee. Namun, ia juga mengingatkan bahwa pencapaian akademik tidak selalu mencerminkan kebahagiaan atau kesejahteraan siswa secara keseluruhan.
Â
Bagaimana menurut kalian?Â
Mau nggak punya sistem pendidikan kayak Korea Selatan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI