Mohon tunggu...
Jujur Priawan
Jujur Priawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Serasan

sampai saat ini hobi saya mancing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pengelolaan Laboratorium untuk Meningkatkan Prestasi Siswa

2 Desember 2023   13:52 Diperbarui: 2 Desember 2023   14:11 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah tempat saya mengajar adalah SMA Negeri 1 Serasan yang terletak di Kecamatan Serasan Kabupaten, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. SMAN 1 Serasan ini memiliki 3 laboratorium yaitu laboratorium komputer, laboratorium ipa (fisika, kimia, biologi), dan laboratorium biologi. Laboratorium biologi saat ini difungsikan sebagai ruang majelis guru sehingga belum dapat dimanfaatkan kembali sebagai ruang praktikum, sehingga praktikum dilakukan di laboratorium IPA.

Untuk memfokuskan dari tujuan kegiatan praktikum di laboratorium maka disusunlah visi dan misi  SMAN 1 Serasan . Adapun visinya yaitu Terwujudnya Sumber Daya Manusia Yang Mampu Menjawab Tantangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Yang Berlandaskan Iman Dan Taqwa. Dengan misinya yaitu:

1.     Mewujudkan Prestasi Akademik

2.     Menciptakan suasana lingkungan laboratorium yang nyaman.

3.    Memberikan  pelayanan  pendidikan  kepada  siswa  dengan  mutu  tinggi

4.    Melengkapi sarana dan prasarana laboratorium  SMAN 1 Serasan secara kontinyu untuk meningkatkan layanan praktikum, baik dalam proses pembelajaran maupun penelitian

5.    Meningkatkan layanan laboratorium sebagai pusat kegiatan penunjang akademik/praktikum, penelitian dan pengujian bidang pendidikan.

6.   Membangun keharmonisan dalam hubungan guru, laboran dan siswa

Untuk mewujudkan visi dan misi di atas, maka diperlukan strategi pengelolaan lab untuk memfasilitas guru dan siswa dalam  melakukan kegiatan praktikum. Mengingat peranan dan manfaat laboratorium yang sangat penting terutama dalam menunjang keberhasilan belajar dan pembentukan sikap siswa serta peningkatan kompetensi guru, maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kegiatan di laboratorium. Strategi yang dapat digunakan supaya laboratorium dapat digunakan secara optimal antara lain :

a. Penambahan peralatan dan bahan laboratorium

Salah satu alasan mengapa guru belum maksimal dalam memanfaatkan laboratorium sebagai sarana pembelajaran antara lain belum ada alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum. Dengan penambahan dan pemenuhan peralatan dan bahan yang memadai minimal sesuai standar sarana dan prasarana laboratorium, diharapkan kegiatan praktikum dapat dilaksanakan di laboratorium.

b. Pemenuhan standar tenaga laboratorium

Saat ini keberadaan laboratorium belum dilengkapi dengan tenaga yang memadai. Pengelolaan laboratorium masih diserahkan pada guru pengampu mata pelajaran masing - masing. Belum adanya tenaga laboratorium menjadi kendala guru dalam melaksanakan pembelajaran di laboratorium. Guru merasa kurang waktu bila harus mempersiapkan praktikum, dan mengelola laboratorium sendiri akibatnya guru enggan memanfaatkan laboratorium untuk media praktek pembelajaran. Sesuai standar tenaga laboratorium, minimal terdapat tiga personil laboratorium yaitu ketua, teknisi, dan laboran laboratorium. Dengan adanya tenaga laboratorium yang sudah sesuai dengan standar diharapkan guru mau memanfaatkan laboratorium sebagai sarana pembelajaran dan peningkatan kompetensi guru, sehingga keberadaan laboratorium dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena sangat dibutuhkan tenaga laboran yang mengusai tentang alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.

c. Pengelolaan laboratorium secara professional.

Sebagus atau semodern apapun suatu laboratorium, bila tidak didukung oleh tata kelola yang baik, maka tidak akan menghasilkan kegiatan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Oleh karena itu, agar tata kelola laboratorium berjalan sesuai dengan harapan, maka diperlukan seorang manager (dalam hal ini kepala laboratorium) yang memahami betul bagaimana pengelolaan laboratorium dilakukan. Sama halnya di laboratorium lainnya, tata kelola di laboratorium sekolah sangat erat kaitannya dengan tata kelola sarana dan prasarana (fasilitas), peralatan dan bahan, personil laboratorium, kegiatan laboratorium, dan dokumentasi/sistem pengarsipan/inventaris.

Berbeda dengan laboratorium lain pada umumnya yang hanya bertanggung jawab terutama pada produk yang dihasilkan, laboratorium IPA sekolah bertanggung jawab baik terhadap proses maupun produk kegiatan laboratorium. Hal ini dapat dipahami karena laboratorium sekolah berperan sebagai pengganti pembelajaran di kelas, artinya laboratorium sekolah berperan juga sebagai wahana untuk proses pembelajaran. Oleh karena itu, Laboratorium IPA sekolah harus dikelola dengan sangat bersungguh-sungguh, sistematik, dan tepat sasaran, sehingga tujuan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan produk pembelajaran melalui praktikum tercapai.

Agar tujuan kegiatan praktikum di laboratorium tercapai dengan baik, maka diperlukan suatu sistem tata kelola atau manajemen yang sangat kuat, yang mencerminkan kualitas atau mutu proses/kegiatan laboratorium, dengan senantiasa memperhatikan kepuasan pebelajar/siswa. Karena tata kelola laboratorium dirancang untuk kualitas atau mutu, maka seringkali istilah sistem tata kelola diartikan sebagai sistem manajemen mutu.

Idealnya, laboratorium sekolah sebagai unit atau organisasi yang berorientasi pada pencapaian proses dan produk, hendaknya menganut sistem manajemen mutu yang telah terstandar secara nasional/internasional, yaitu sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Meskipun demikian, karena berbagai keterbatasan, paling tidak laboratorium sekolah, memiliki sistem manajemen mutu mendekati sistem mutu tersebut agar dapat mengorganisasikan kegiatan laboratorium secara menyeluruh, dan semua faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan praktikum terkendali. Yang penting, sistem manajemen mutu laboratorium harus mampu memenuhi kebutuhan laboratorium dan kebutuhan siswa. Kebutuhan laboratorium adalah menciptakan dan mempertahankan kegiatan praktikum yang berkualitas dengan penggunaan sumber daya (peralatan, bahan, dan manusia) yang efisien. Sementara itu, kegiatan laboratorium juga harus membuat siswa terpuaskan “scientific sense” nya, serta membangun rasa senang/cinta terhadap IPA. Selain itu, sistem manajemen mutu di laboratorium dapat menuntun tindakan personil laboratorium, peralatan, dan informasi menjadi lebih terkoordinasi. Jadi sistem manajemen mutu di laboratorium sekolah sangat bermanfaat dan sangat relevan dikembangkan, karena di dalam sistem tersebut semua kebijakan, sasaran serta cara/prosedur untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkan. Dengan demikian sistem manajemen mutu merupakan sistem yang mengarahkan dan mengendalikan laboratorium sekolah untuk mencapai mutu yang ditetapkan.

d. Pengawasan

Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma standar atau rencana- rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pengawasan atau kontrol yang merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen dilaksanakan untuk mengetahui:

  • Apakah semua kegiatan telah dapat berjalan sesuai dengan rencana sebelumnya.
  • Apakah didalam pelaksanaan terjadi hambatan, kerugian, penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang, penyimpangan dan pemborosan.
  • Untuk mencegah terjadinya kegagalan, kerugian, penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang penyimpangan, dan pemborosan.
  • Untuk meningkatkan efisien dan efektifitas organisasi.

Adapun tujuan pengawasan dalam manajemen sebagai berikut:

  • Menentukan dan menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan sebelum kesulitan itu terjadi.
  • Mengadakan pencegahan dan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi.
  • Mendapatkan efisiensi dan efektifitas

e. Penerapan metode pembelajaran yang aktif.

Dengan kebijakan untuk menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran, diharapkan guru lebih banyak menggunakan laboratorium dalam pembelajaran. Dan model pembelajaran lainnya yang mampu meningkat kan minat belajar siswa.

Dengan adanya strategi di atas diharapkan dapat lebih meningkatkan efektifitas dan efesiensi laboratorium dalam mendukung berbagai prestasi siswa yang dimulai dari kegiatan di laboratorium SMAN 1 Serasan. Yang pada akhirnya dapat mewujudkan siswa yang berprestasi merujuk pada visi dan misi yang telah disusun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun