Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mau, Mudah, Mampu: "Anak Zero Waste", Sampah Minggat!

1 Februari 2025   10:32 Diperbarui: 1 Februari 2025   10:32 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menerapkan gaya hidup zero waste tidak harus dimulai dengan perubahan drastis dan rumit. Justru, langkah-langkah kecil dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari memiliki dampak besar jika dilakukan secara konsisten. Anak-anak, dengan segala kepolosan dan antusiasmenya, dapat menjadi pionir dalam menerapkan praktik-praktik mudah ini. Mari kita telusuri beberapa contohnya:

1. Bekal dan Minuman: Sahabat Zero Waste

Membawa bekal makanan dan minuman sendiri adalah langkah awal yang sangat mudah namun efektif. Bayangkan berapa banyak sampah kemasan makanan dan minuman sekali pakai yang dapat dihindari jika setiap anak membawa kotak makan dan botol minum yang dapat digunakan kembali. Selain mengurangi sampah, bekal dan minuman dari rumah juga lebih sehat dan hemat biaya. Anak-anak dapat memilih makanan kesukaan mereka dan ikut serta dalam proses menyiapkan bekal, sehingga mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas barang bawaan mereka.

2. Bijak dalam Berbelanja: Memilih dan Memilah

Ketika berbelanja, ajarkan anak-anak untuk menjadi konsumen yang bijak. Libatkan mereka dalam memilih produk dengan kemasan minimal atau bahkan tanpa kemasan sama sekali. Jelaskan kepada mereka mengapa kita perlu menghindari produk dengan kemasan berlebihan yang hanya akan berakhir di tempat sampah. Ajak mereka untuk membaca label kemasan dan mencari tahu apakah kemasan tersebut dapat didaur ulang. Jika memungkinkan, biasakan untuk membawa tas belanja sendiri yang dapat digunakan berulang kali, sehingga kita tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik dari toko.

3. Plastik Sekali Pakai: Musuh Lingkungan

Plastik sekali pakai adalah salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia. Sedotan plastik, kantong plastik, dan peralatan makan plastik sekali pakai adalah contoh-contoh benda yang sering kita gunakan tanpa berpikir panjang, padahal benda-benda tersebut sangat sulit diurai dan mencemari lingkungan. Ajarkan anak-anak untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, bawa sedotan stainless steel atau bambu, gunakan kantong belanja kain, dan bawa peralatan makan sendiri saat bepergian.

4. Kreasi dari Bekas: Sampah Jadi Karya

Barang-barang bekas yang sering kita anggap sampah sebenarnya memiliki potensi besar untuk diubah menjadi kreasi yang berguna dan bernilai seni. Ajak anak-anak untuk berkreasi dengan memanfaatkan botol plastik bekas, kardus bekas, kain perca, atau bahan-bahan bekas lainnya. Dengan sedikit imajinasi dan keterampilan, sampah dapat diubah menjadi mainan, hiasan, atau bahkan alat-alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga mengasah kreativitas dan imajinasi anak-anak.

5. Memilah Sampah: Belajar Tanggung Jawab

Memilah sampah adalah langkah penting dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Ajarkan anak-anak untuk memilah sampah organik, anorganik, dan sampah yang dapat didaur ulang. Sediakan tempat sampah yang berbeda untuk setiap jenis sampah dan jelaskan kepada mereka mengapa kita perlu memisahkan sampah. Dengan memilah sampah, kita dapat memudahkan proses daur ulang dan mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun