5. Pendidikan dan Informasi
Cari informasi sebanyak mungkin mengenai pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak. Ikuti seminar atau workshop parenting yang melibatkan ayah dan ibu. Dengan pengetahuan yang cukup, ayah akan lebih termotivasi untuk terlibat aktif dalam pengasuhan anak.
6. Fleksibilitas di Tempat Kerja
Pihak perusahaan atau tempat kerja juga memiliki peran penting dalam mendukung keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Berikan fleksibilitas waktu kerja atau cuti paternity bagi ayah agar dapat memiliki waktu bersama anak dan keluarga.
7. Kebijakan yang Mendukung
Pemerintah juga perlu berperan aktif dalam menciptakan kebijakan yang mendukung keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Misalnya, memberikan cuti paternity yang cukup, menyediakan fasilitas penitipan anak di tempat kerja, atau mengadakan program-program parenting yang melibatkan ayah.
8. Hilangkan Stereotip Gender
Stereotip gender yang masih kuat di masyarakat seringkali membuat ayah merasa tidak percaya diri atau tidak nyaman untuk terlibat dalam pengasuhan anak. Oleh karena itu, penting untuk terus mengkampanyekan kesetaraan gender dalam pengasuhan anak. Ayah memiliki hak dan kemampuan yang sama dengan ibu dalam merawat dan mendidik anak.
9. Jadilah Ayah yang Hadir (Physically and Emotionally Present)
Kehadiran ayah tidak hanya berarti hadir secara fisik di rumah, tetapi juga hadir secara emosional. Luangkan waktu untuk bermain, berbicara, dan mendengarkan anak. Berikan perhatian penuh saat bersama anak. Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan emosional kepada anak.
10. Jangan Takut Meminta Bantuan