Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak bukan hanya penting, tetapi juga merupakan sebuah kewajiban. Dampak positifnya tidak hanya dirasakan oleh anak, tetapi juga oleh ibu dan keluarga secara keseluruhan.Â
Lantas, bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?
Mengatasi tantangan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak membutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak, mulai dari ayah itu sendiri, ibu, keluarga besar, lingkungan sekitar, hingga kebijakan yang mendukung. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Komunikasi yang Efektif antara Ayah dan Ibu
Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci utama. Ayah dan ibu perlu berdiskusi dan menyepakati peran masing-masing dalam pengasuhan anak. Diskusikan harapan, kekhawatiran, dan tujuan bersama dalam membesarkan anak. Jangan ragu untuk saling meminta bantuan dan dukungan.
2. Manajemen Waktu yang Bijak
Jadwal kerja yang padat sering menjadi penghalang bagi ayah untuk terlibat dalam pengasuhan anak. Oleh karena itu, manajemen waktu yang bijak sangat penting. Ayah perlu mengatur waktu agar tetap memiliki waktu berkualitas bersama anak, meskipun hanya sebentar. Manfaatkan waktu luang di akhir pekan atau saat libur untuk melakukan kegiatan bersama anak.
3. Libatkan Ayah Sejak Dini
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Libatkan ayah dalam pemeriksaan kehamilan, mempersiapkan perlengkapan bayi, dan memberikan dukungan emosional kepada ibu. Setelah bayi lahir, libatkan ayah dalam merawat bayi, seperti mengganti popok, memandikan, atau menidurkan bayi.
4. Dukungan dari Lingkungan Sekitar
Keluarga besar, teman-teman, dan lingkungan sekitar dapat memberikan dukungan yang sangat berharga bagi ayah. Berikan apresiasi dan pujian atas usaha ayah dalam terlibat dalam pengasuhan anak. Hindari stereotip gender yang membatasi peran ayah.