Sabtu kemarin, (25/1/2025) saya menyaksikan kontras yang cukup mencolok saat mengunjungi Terminal Leuwi Panjang, Bandung. Terminal yang telah direnovasi tampak megah dengan berbagai fasilitas modern.Â
Ruang tunggu yang nyaman, toilet bersih, hingga pusat informasi yang informatif, semuanya begitu memanjakan mata. Namun, kemewahan itu seakan tercoreng oleh pemandangan angkot-angkot yang melintas di sekitar terminal.
Tidak sedikit di antara angkot-angkot tersebut yang kondisinya memprihatinkan. Cat yang mengelupas, interior yang kusam, hingga bau yang tidak sedap menjadi pemandangan sehari-hari.Â
Padahal, angkot merupakan moda transportasi massal yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Bayangkan, penumpang yang baru saja menikmati fasilitas modern di terminal harus berpindah ke angkot yang kondisinya jauh dari kata layak.
Mengapa kesetaraan ini penting?
Pertama, kesetaraan ini adalah kunci untuk menciptakan pengalaman pengguna yang seamless dan memuaskan. Bayangkan, seorang penumpang turun dari bus antar kota dan tiba di terminal yang modern. Ia disambut dengan fasilitas yang nyaman dan modern. Namun, begitu ia keluar dari terminal dan hendak melanjutkan perjalanan menggunakan angkot, ia harus menghadapi kondisi yang sangat kontras.Â
Kondisi angkot yang kurang nyaman tentu akan mengurangi kepuasan pengguna atas layanan transportasi publik secara keseluruhan.
Kedua, kesetaraan ini juga penting untuk menjaga citra kota. Terminal yang modern adalah wajah dari sebuah kota yang maju dan dinamis. Namun, jika moda transportasi umum yang menjadi andalan masyarakat, seperti angkot, kondisinya masih jauh dari kata baik, maka citra modernitas kota tersebut akan tercederai.Â
Kota yang ingin menjadi tujuan wisata atau investasi tentu harus memiliki sistem transportasi yang terintegrasi dan berkualitas.
Ketiga, kesetaraan ini berkaitan erat dengan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Angkot yang kondisinya buruk tidak hanya membuat penumpang tidak nyaman, tetapi juga berpotensi menimbulkan kecelakaan.Â
Di samping itu, angkot yang tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, atau tempat duduk yang nyaman, juga dapat membahayakan kesehatan penumpang, terutama pada saat cuaca ekstrem.