Peristiwa Isra dan Mikraj merupakan salah satu peristiwa agung dalam sejarah Islam yang menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam sepanjang zaman.Â
Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha, merupakan sebuah perjalanan spiritual yang sarat makna. Dalam perjalanan tersebut, Rasulullah SAW menerima wahyu langsung dari Allah SWT tentang perintah shalat lima waktu.
Selain perintah shalat, peristiwa Isra dan Mikraj juga mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga yang dapat kita jadikan pedoman dalam kehidupan.Â
Salah satu hikmah yang dapat kita petik adalah pentingnya menjaga hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Hubungan yang harmonis dengan Allah SWT akan membawa seseorang pada ketenangan hati dan keberkahan dalam hidupnya, sementara hubungan yang baik dengan sesama manusia akan menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera.
Dalam konteks ekonomi, nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa Isra dan Mikraj dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun ekonomi yang lebih baik. Ekonomi syariah, yang berbasis pada Al-Qur'an dan Sunnah, menawarkan sebuah alternatif sistem ekonomi yang mengedepankan keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan.Â
Prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah seperti keadilan, kejujuran, transparansi, dan kemaslahatan umat dapat menjadi landasan bagi kita dalam membangun ekonomi yang lebih baik.
Ekonomi Syariah sebagai Solusi
Ekonomi syariah sebagai solusi atas berbagai permasalahan ekonomi kontemporer menawarkan sebuah pendekatan yang holistik dan berkelanjutan.Â
Berakar pada nilai-nilai keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan, ekonomi syariah berusaha menciptakan sistem ekonomi yang tidak hanya memaksimalkan keuntungan materi, tetapi juga memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.Â
Konsep-konsep seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf menjadi instrumen penting dalam distribusi kekayaan dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu pilar penting dalam ekonomi syariah adalah konsep mudharabah, yaitu kerja sama antara pemilik modal dan pengelola usaha. Dalam mudharabah, keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan di awal, sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal.Â
Model kemitraan ini mendorong terciptanya iklim usaha yang lebih sehat dan berkelanjutan, karena kedua belah pihak memiliki kepentingan yang sama dalam keberhasilan usaha.
Selain mudharabah, konsep bagi hasil (profit sharing) juga menjadi ciri khas ekonomi syariah. Dalam sistem bagi hasil, keuntungan usaha dibagi antara pemilik modal dan pekerja berdasarkan kesepakatan. Model ini memberikan insentif bagi pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, serta mendorong terciptanya hubungan yang lebih harmonis antara pemilik modal dan pekerja.
Penerapan prinsip-prinsip ekonomi syariah juga dapat berkontribusi pada pengurangan kesenjangan sosial. Zakat, misalnya, merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki harta di atas nisab. Dana zakat kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang berhutang.Â
Dengan demikian, zakat dapat membantu meringankan beban hidup mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Konsep ekonomi syariah juga memberikan perhatian yang besar terhadap lingkungan. Prinsip kehati-hatian dalam pemanfaatan sumber daya alam dan larangan terhadap tindakan yang merusak lingkungan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.Â
Di samping itu, ekonomi syariah juga mendorong pengembangan produk dan jasa yang ramah lingkungan serta berkelanjutan.
Membangun Ekonomi Syariah yang Berbasis Masyarakat
Untuk mewujudkan ekonomi syariah yang berbasis masyarakat, diperlukan sinergi yang kuat antara berbagai pihak.Â
Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi syariah, seperti penyediaan infrastruktur yang memadai, fasilitasi perizinan usaha, dan pengembangan sumber daya manusia yang kompeten di bidang ekonomi syariah.Â
Lembaga keuangan syariah juga berperan sentral dalam menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah serta memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha syariah.Â
Kemudian, peran masyarakat sangat krusial dalam mengimplementasikan nilai-nilai ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat perlu memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya ekonomi syariah dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan ekonomi yang berorientasi pada nilai-nilai Islam.
Salah satu kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi syariah yang berbasis masyarakat adalah melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) syariah. UMKM syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.Â
Pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih besar kepada UMKM syariah, seperti akses permodalan yang mudah, pelatihan kewirausahaan, dan fasilitasi pemasaran. Selain itu, masyarakat juga perlu didorong untuk lebih memilih produk-produk UMKM syariah sehingga dapat meningkatkan daya saing UMKM syariah di pasar.
Dalam konteks global, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pasar yang sangat besar untuk produk dan jasa halal.Â
Di samping itu, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang melimpah yang dapat dikelola secara berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah. Untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan upaya yang sistematis dan berkelanjutan dari seluruh komponen bangsa.
Kesimpulan
Peristiwa Isra dan Mikraj mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa agung ini dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun ekonomi syariah yang lebih baik.Â
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah, kita dapat menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI