Selain upaya-upaya yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa solusi tambahan yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan harga hasil panen petani.
Pertama, perlu dilakukan diversifikasi produk pertanian. Alih-alih hanya mengandalkan satu jenis komoditas, petani dapat mencoba menanam berbagai jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar yang stabil.Â
Diversifikasi ini tidak hanya mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga satu komoditas, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas.
Kedua, pengembangan teknologi pertanian sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.Â
Penerapan teknologi seperti sistem irigasi tetes, penggunaan pupuk organik, dan pemanfaatan teknologi informasi dalam pertanian dapat membantu petani meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.Â
Di samping itu, teknologi juga dapat digunakan untuk mengolah hasil panen menjadi produk-produk olahan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Ketiga, perlu adanya peningkatan akses petani terhadap informasi pasar. Dengan mengetahui informasi harga pasar secara real-time, petani dapat mengambil keputusan jual beli yang lebih tepat dan tidak mudah dimanfaatkan oleh tengkulak.Â
Pemerintah dan lembaga terkait perlu menyediakan layanan informasi pasar yang mudah diakses oleh petani, baik secara online maupun offline.
Keempat, penting untuk membangun kemitraan antara petani, pemerintah, dan pelaku usaha lainnya. Kemitraan ini dapat berupa kontrak kerjasama dalam produksi, pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian.Â
Melalui kemitraan, petani dapat memperoleh akses ke pasar yang lebih luas, mendapatkan dukungan teknis, dan mendapatkan harga yang lebih stabil.
Kelima, pemerintah perlu memberikan perlindungan hukum kepada petani. Hal ini meliputi penegakan hukum terhadap praktik-praktik yang merugikan petani, seperti penimbunan hasil pertanian dan monopoli pasar.Â