Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paspor Indonesia, Kartu Akses Kelas Dua Dunia?

22 Januari 2025   16:18 Diperbarui: 22 Januari 2025   16:18 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Paspor Indonesia. | Image by SHUTTERSTOCK/HANNA YOHANNA via KOMPAS.COM

Promosi pariwisata yang gencar juga menjadi salah satu strategi untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara. Namun, upaya-upaya tersebut perlu terus ditingkatkan dan didukung oleh semua pihak agar kekuatan paspor Indonesia dapat terus meningkat.

Dampak dari Persepsi Negatif Terhadap Paspor Indonesia

Persepsi negatif terhadap paspor Indonesia membawa konsekuensi yang luas, tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi negara secara keseluruhan. 

Pertama, hambatan perjalanan menjadi isu yang paling nyata. Keterbatasan akses bebas visa dan proses permohonan visa yang rumit membuat banyak warga negara Indonesia kesulitan untuk bepergian ke luar negeri. Hal ini membatasi peluang mereka untuk berwisata, belajar, atau bekerja di negara lain. 

Kedua, citra negara turut terpengaruh. Persepsi negatif terhadap paspor Indonesia dapat memicu pandangan negatif terhadap Indonesia secara umum, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Ini dapat menghambat investasi asing, kerjasama internasional, dan mengurangi minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. 

Terakhir, potensi ekonomi yang besar menjadi terhambat. Sektor pariwisata, misalnya, memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan devisa negara. Namun, dengan keterbatasan akses bebas visa, potensi ini belum dapat dioptimalkan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Paspor

Kekuatan sebuah paspor sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks yang saling terkait. Selain hubungan diplomatik, stabilitas politik dan keamanan, serta kondisi ekonomi, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan:

Jumlah Penduduk: Negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar cenderung memiliki tantangan yang lebih besar dalam mendapatkan akses bebas visa ke negara lain. Hal ini dikarenakan kekhawatiran akan potensi masalah imigrasi ilegal.

Tingkat Pendidikan dan Kesehatan: Negara dengan tingkat pendidikan dan kesehatan yang tinggi cenderung memiliki reputasi yang lebih baik di mata internasional, sehingga pemegang paspornya lebih mudah mendapatkan visa.

Sejarah Kolonial: Sejarah kolonial suatu negara juga dapat memengaruhi kekuatan paspornya. Negara-negara bekas koloni seringkali memiliki hubungan yang lebih dekat dengan negara penjajahnya, sehingga pemegang paspornya cenderung lebih mudah mendapatkan visa ke negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun