Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menuju Generasi Emas dengan Nutrisi Unggul, Mampukah MBG?

14 Januari 2025   21:20 Diperbarui: 14 Januari 2025   21:20 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggaran yang terbatas seringkali menjadi kendala utama dalam pelaksanaan MBG. Anggaran yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kualitas makanan yang kurang baik, distribusi yang tidak merata, dan kekurangan peralatan masak yang memadai.

Koordinasi antar lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan MBG juga perlu ditingkatkan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial memiliki peran yang berbeda-beda dalam program ini. Kurangnya koordinasi dapat menyebabkan tumpang tindih tugas dan inefisiensi dalam pelaksanaan program. 

Partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam keberhasilan MBG. Masyarakat perlu dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program agar merasa memiliki program tersebut.

Perubahan kebijakan juga dapat mempengaruhi pelaksanaan MBG. Perubahan kebijakan pemerintah terkait anggaran, kurikulum, atau regulasi lainnya dapat berdampak pada kelangsungan program. 

Pantau dan evaluasi yang berkelanjutan sangat penting untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang tepat. Data yang akurat dan terkini mengenai status gizi anak, konsumsi makanan, dan kepuasan masyarakat terhadap program sangat diperlukan untuk melakukan evaluasi.

Tantangan lain yang perlu diatasi adalah miskonsepsi masyarakat mengenai makanan bergizi. Banyak masyarakat yang masih beranggapan bahwa makanan bergizi harus mahal dan tidak enak. Padahal, makanan bergizi dapat dibuat dari bahan-bahan lokal yang mudah didapatkan dan diolah menjadi menu yang lezat. 

Infrastruktur yang memadai juga sangat penting untuk mendukung pelaksanaan MBG, terutama di daerah terpencil. Jalan yang rusak, sulitnya akses air bersih, dan terbatasnya fasilitas penyimpanan makanan dapat menghambat distribusi makanan bergizi.

Langkah-langkah untuk Meningkatkan Efektivitas MBG

Peningkatan kualitas makanan menjadi kunci utama dalam program MBG. Bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kandungan nutrisi yang seimbang. Variasi menu sangat penting untuk mencegah kejenuhan dan memastikan anak-anak mendapatkan semua zat gizi yang dibutuhkan. 

Di samping itu, penting juga untuk memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan, memastikan kebersihan dan keamanan pangan. Kerjasama dengan petani lokal dapat menjadi solusi untuk mendapatkan bahan pangan segar dan bergizi. 

Dengan membeli langsung dari petani, kita tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga memastikan kualitas produk yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun