Kemudian, program ini juga dapat mempererat hubungan antara sekolah dan keluarga. Orang tua semakin terlibat dalam kegiatan pendidikan anak, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi.
Dari perspektif yang lebih luas, program makan bergizi gratis juga berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas akan menjadi generasi penerus bangsa yang produktif dan inovatif.Â
Mereka akan mampu menghadapi tantangan global dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Tantangan dan Solusi
Memastikan ketersediaan bahan baku segar dan berkualitas dengan harga terjangkau merupakan tantangan tersendiri. Fluktuasi harga pasar, musim panen, dan logistik distribusi menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan.Â
Solusi yang bisa diambil adalah dengan menjalin kerja sama yang kuat dengan petani lokal, mengembangkan pertanian organik berskala kecil, serta memanfaatkan teknologi untuk memperkirakan permintaan dan mengatur distribusi.Â
Di samping itu, pemerintah dapat memberikan insentif bagi petani untuk memproduksi komoditas yang dibutuhkan program.
Anggaran yang cukup besar menjadi tantangan lain. Program makan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pengadaan bahan makanan, pengelolaan dapur, serta sosialisasi program.Â
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan, mencari sumber pendanaan alternatif seperti donasi dari lembaga swadaya masyarakat atau perusahaan swasta, serta mengoptimalkan penggunaan anggaran yang ada.Â
Selain itu, pemerintah dapat melibatkan masyarakat dalam pendanaan program melalui mekanisme crowdfunding atau kerja bakti.
Sumber daya manusia yang kompeten juga menjadi kunci keberhasilan program. Dibutuhkan tenaga ahli gizi, tenaga pendidik, dan tenaga pengelola dapur yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.Â