Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Luar Biasa! Program Makan Bergizi Gratis Bikin Anak-Anak Jadi "Foodie" Kecil

6 Januari 2025   20:15 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:26 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswi SMP Negeri 12 Semarang, Jawa Tengah mendapatkan Program Makan Bergizi Gratis, Senin (6/1/2025). | KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf

Kemudian, program ini juga dapat mempererat hubungan antara sekolah dan keluarga. Orang tua semakin terlibat dalam kegiatan pendidikan anak, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi.

Dari perspektif yang lebih luas, program makan bergizi gratis juga berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas akan menjadi generasi penerus bangsa yang produktif dan inovatif. 

Mereka akan mampu menghadapi tantangan global dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Tantangan dan Solusi

Memastikan ketersediaan bahan baku segar dan berkualitas dengan harga terjangkau merupakan tantangan tersendiri. Fluktuasi harga pasar, musim panen, dan logistik distribusi menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. 

Solusi yang bisa diambil adalah dengan menjalin kerja sama yang kuat dengan petani lokal, mengembangkan pertanian organik berskala kecil, serta memanfaatkan teknologi untuk memperkirakan permintaan dan mengatur distribusi. 

Di samping itu, pemerintah dapat memberikan insentif bagi petani untuk memproduksi komoditas yang dibutuhkan program.

Anggaran yang cukup besar menjadi tantangan lain. Program makan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pengadaan bahan makanan, pengelolaan dapur, serta sosialisasi program. 

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan, mencari sumber pendanaan alternatif seperti donasi dari lembaga swadaya masyarakat atau perusahaan swasta, serta mengoptimalkan penggunaan anggaran yang ada. 

Selain itu, pemerintah dapat melibatkan masyarakat dalam pendanaan program melalui mekanisme crowdfunding atau kerja bakti.

Sumber daya manusia yang kompeten juga menjadi kunci keberhasilan program. Dibutuhkan tenaga ahli gizi, tenaga pendidik, dan tenaga pengelola dapur yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun