Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghargai Kreativitas Tanpa Ujian Nasional

1 Januari 2025   18:16 Diperbarui: 1 Januari 2025   18:16 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Menghargai kreativitas tanpa ujian nasional. | Freepik/Racool_studio

Ujian Nasional (UN) selama ini menjadi tolok ukur keberhasilan pendidikan di Indonesia. Namun, fokus pada pencapaian nilai numerik dalam UN seringkali mengabaikan aspek penting lainnya dalam pendidikan, yaitu kreativitas. 

Padahal, kreativitas adalah kunci bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.

Mengapa Kreativitas Penting?

Kreativitas bukanlah sekadar bakat bawaan, melainkan sebuah keterampilan yang dapat diasah dan dikembangkan. 

Dengan memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk bereksplorasi dan bereksperimen, kita dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru. 

Ketika siswa merasa aman untuk membuat kesalahan, mereka akan lebih terbuka terhadap ide-ide yang tidak konvensional.

Lingkungan belajar yang mendukung kreativitas tidak hanya terbatas pada ruang kelas. Kegiatan ekstrakurikuler seperti klub seni, musik, atau sains juga berperan penting dalam mengasah kreativitas siswa. 

Melalui kegiatan-kegiatan ini, siswa dapat berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki minat yang sama, saling berbagi ide, dan mengembangkan proyek-proyek kreatif.

Dalam era digital, akses terhadap informasi semakin mudah. Siswa dapat dengan bebas menjelajahi berbagai sumber belajar dan menemukan inspirasi dari berbagai penjuru dunia. 

Namun, penting bagi guru untuk membimbing siswa dalam memanfaatkan teknologi secara bijak, agar tidak terjebak dalam arus informasi yang berlebihan.

Lalu, kolaborasi dengan komunitas dan industri juga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun