Banyak generasi muda merasa tidak puas dengan status quo dan ingin menciptakan perubahan yang lebih baik. Mereka melihat social entrepreneurship sebagai sebuah gerakan yang dapat mendorong perubahan sistemik dan mengatasi akar masalah sosial.
Ketidakpuasan terhadap Status Quo: Banyak generasi muda merasa tidak puas dengan kondisi sosial yang ada dan ingin menciptakan perubahan yang lebih baik. Mereka melihat social entrepreneurship sebagai sebuah gerakan yang dapat mendorong perubahan sistemik dan mengatasi akar masalah sosial.Â
Melalui social entrepreneurship, mereka berharap dapat membangun masyarakat yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif. Selain itu, generasi muda juga termotivasi oleh keinginan untuk meninggalkan warisan positif bagi generasi mendatang. Mereka ingin menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak mereka dan generasi setelahnya.
Jaringan: Generasi muda memiliki akses yang lebih baik ke jaringan sosial dan teknologi informasi, yang memudahkan mereka untuk berkolaborasi dan membangun komunitas. Melalui platform online dan media sosial, social entrepreneur muda dapat menghubungkan diri dengan investor, mentor, dan sesama social entrepreneur dari seluruh dunia.Â
Jaringan yang kuat ini memungkinkan mereka untuk berbagi ide, sumber daya, dan pengalaman, serta mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha sosial mereka.
Tantangan yang Dihadapi Social Entrepreneur Muda
Selain akses modal dan pengalaman, social entrepreneur muda juga menghadapi sejumlah tantangan lain yang perlu diatasi. Salah satunya adalah menemukan keseimbangan antara dampak sosial dan profitabilitas.Â
Seringkali, social entrepreneur merasa terjebak dalam dilema, apakah harus lebih fokus pada memaksimalkan keuntungan untuk keberlangsungan usaha, atau lebih memprioritaskan dampak sosial yang ingin dicapai? Menemukan titik temu yang optimal antara kedua hal ini merupakan tantangan yang kompleks.
Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah membangun tim yang solid. Membangun tim yang terdiri dari orang-orang dengan beragam latar belakang dan keahlian, serta memiliki visi yang sama, bukanlah hal yang mudah.Â
Social entrepreneur muda perlu memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat dan mampu memotivasi tim untuk terus berinovasi dan bekerja keras. Selain itu, mereka juga perlu membangun jaringan yang luas untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik itu investor, mentor, maupun mitra strategis.
Terakhir, social entrepreneur muda seringkali menghadapi tantangan dalam mengukur dampak sosial dari usaha mereka. Bagaimana cara mengukur keberhasilan suatu program sosial? Pertanyaan ini tidak selalu mudah dijawab. Social entrepreneur perlu mengembangkan indikator kinerja yang relevan dan dapat diukur untuk memantau kemajuan dan dampak sosial dari usaha mereka.