Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bermain Bersama Teman Sebaya Membantu Anak Belajar Berbagi, Berkolaborasi, dan Bernegosiasi

27 Desember 2024   16:13 Diperbarui: 27 Desember 2024   16:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak bermain bersama teman sebaya di pelataran rumah. | Dokumentasi Pribadi/Jujun Junaedi

Masa kanak-kanak adalah periode emas bagi perkembangan anak. Dalam fase ini, anak-anak tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga mengalami perkembangan kognitif, sosial, dan emosional yang pesat. 

Salah satu cara paling efektif untuk merangsang perkembangan ini adalah melalui interaksi sosial dengan teman sebaya. Bermain bersama teman sebaya bukan sekadar kegiatan menyenangkan, tetapi juga merupakan sarana pembelajaran yang sangat berharga.

Mengapa Bermain Bersama Teman Sebaya Penting?

Bermain bersama teman sebaya bukan sekadar kegiatan menyenangkan, melainkan juga laboratorium sosial bagi anak-anak. Di sini, mereka belajar tentang dinamika kelompok, hierarki sosial, dan bagaimana beradaptasi dengan berbagai kepribadian. 

Anak-anak yang sering bermain dengan teman sebayanya cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, kemampuan komunikasi yang lebih baik, dan lebih mudah berempati dengan orang lain. 

Melalui interaksi sosial, anak-anak juga belajar tentang norma-norma sosial dan aturan-aturan tidak tertulis yang berlaku dalam masyarakat.

Selain itu, bermain bersama teman sebaya juga dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif mereka. Saat bermain, anak-anak seringkali dihadapkan pada situasi yang menuntut mereka untuk berpikir kreatif, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 

Mereka juga belajar tentang konsep-konsep abstrak seperti waktu, ruang, dan kausalitas. Misalnya, saat bermain petak umpet, anak-anak belajar tentang strategi, perencanaan, dan kemampuan untuk berpikir cepat.

Dalam konteks perkembangan emosional, bermain bersama teman sebaya membantu anak-anak belajar mengelola emosi mereka. Mereka belajar untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat, serta belajar untuk mengatasi rasa kecewa, marah, atau sedih. 

Di samping itu, bermain juga dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa empati terhadap orang lain. Mereka belajar untuk memahami perasaan orang lain dan meresponsnya dengan cara yang tepat.

Bagaimana Proses Pembelajaran Terjadi Saat Bermain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun