Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pupuk Jadi Barang Mewah? Dampak Kenaikan PPN bagi Petani Kecil

24 Desember 2024   20:45 Diperbarui: 24 Desember 2024   20:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Pajak | Thinkstock via Kompas.com

Dampak terhadap Petani Kecil

Kenaikan harga pupuk akibat kenaikan PPN tidak hanya berdampak pada petani kecil secara individual, namun juga berimplikasi luas pada sektor pertanian secara keseluruhan. Produksi pangan nasional yang selama ini menjadi tulang punggung ketahanan pangan, terancam mengalami penurunan. Petani kecil yang merupakan mayoritas pelaku usaha pertanian di Indonesia, akan semakin terpinggirkan dan kesulitan bersaing dengan pelaku usaha pertanian yang lebih besar.

Selain itu, kenaikan harga pupuk juga akan mendorong petani untuk mencari alternatif yang lebih murah, meskipun kualitasnya tidak terjamin. Penggunaan pupuk palsu atau pupuk dengan kandungan nutrisi yang rendah dapat berdampak negatif pada kualitas tanah dan lingkungan. Hal ini akan berdampak jangka panjang pada keberlanjutan sektor pertanian.

Tidak hanya itu, kenaikan harga pupuk juga dapat memicu inflasi pada harga pangan. Ketika biaya produksi pertanian meningkat, para petani akan cenderung menaikkan harga jual produk pertanian mereka. Kenaikan harga pangan akan membebani masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki daya beli yang terbatas.

Solusi yang Dibutuhkan

Pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan subsidi pupuk agar lebih tepat sasaran dan efektif. Subsidi yang selama ini diberikan belum sepenuhnya dinikmati oleh petani kecil, seringkali justru dinikmati oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Dengan memperbaiki sistem penyaluran subsidi, diharapkan pupuk dapat lebih terjangkau bagi petani yang benar-benar membutuhkan. 

Selain itu, pemerintah juga perlu mempertimbangkan untuk memberikan bantuan langsung kepada petani kecil dalam bentuk subsidi langsung atau program kredit usaha rakyat dengan bunga rendah. Bantuan ini dapat digunakan oleh petani untuk membeli pupuk, benih, atau alat pertanian lainnya.

Pengembangan teknologi pertanian juga menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas petani kecil. Dengan mengadopsi teknologi modern, seperti sistem irigasi tetes, penggunaan pupuk organik, dan pemanfaatan teknologi informasi, petani dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. 

Pemerintah perlu memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan teknologi pertanian ini, baik melalui program penelitian dan pengembangan maupun penyediaan insentif bagi petani yang bersedia mengadopsi teknologi baru.

Penguatan koperasi petani juga merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan. Dengan bergabung dalam koperasi, petani kecil dapat melakukan pembelian pupuk secara bersama-sama dalam jumlah yang lebih besar dan mendapatkan harga yang lebih murah. Selain itu, koperasi juga dapat berfungsi sebagai wadah bagi petani untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mengembangkan usaha bersama.

Pemerintah perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam mencari solusi atas masalah ini. Selain pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi juga memiliki peran penting. Dengan bekerja sama, diharapkan dapat ditemukan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun