Sekolah tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi ruang untuk menanamkan nilai-nilai luhur. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang toleran, terbuka, dan mampu hidup berdampingan dengan perbedaan.
Lingkungan keluarga juga memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk karakter anak. Orang tua sebagai figur utama dalam kehidupan anak perlu memberikan contoh nyata tentang sikap toleransi.Â
Ketika anak melihat orang tuanya berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang dengan sikap yang hormat dan ramah, secara tidak langsung anak akan meniru perilaku tersebut.Â
Selain itu, orang tua juga dapat mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang melibatkan berbagai macam orang, seperti mengunjungi panti asuhan atau mengikuti kegiatan lintas agama.
Peran media massa dalam membentuk opini publik tidak dapat diabaikan. Media memiliki tanggung jawab besar untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan tidak provokatif.Â
Media juga dapat berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi melalui program-program yang edukatif dan menghibur. Dengan demikian, media dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya toleransi.
Tantangan dan Upaya Penguatan
Penguatan literasi media menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan hoaks dan ujaran kebencian yang kerap memicu konflik horizontal. Dengan kemampuan menyaring informasi yang akurat, masyarakat dapat lebih bijak dalam merespons isu-isu sensitif dan menghindari penyebaran berita bohong.Â
Selain itu, dialog antaragama secara rutin perlu diadakan untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan keyakinan. Forum-forum dialog ini dapat menjadi wadah bagi tokoh agama, intelektual, dan masyarakat umum untuk bertukar pikiran dan mencari solusi bersama.Â
Kerjasama lintas sektor juga menjadi kunci keberhasilan dalam membangun masyarakat yang toleran. Pemerintah, lembaga pendidikan, media massa, organisasi masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat perlu bersinergi dalam merancang program-program yang efektif untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi.Â
Program-program tersebut dapat berupa pendidikan karakter, kampanye anti-intoleransi, dan kegiatan sosial yang melibatkan lintas agama.