Kebijakan yang mendukung, seperti insentif pajak bagi pengusaha kompos, serta penyediaan akses permodalan, akan sangat membantu dalam mendorong pertumbuhan sektor ini.
Peran teknologi juga tidak dapat diabaikan dalam mengatasi tantangan pengelolaan limbah organik pasar tradisional. Penggunaan teknologi pengolahan kompos yang modern dan efisien dapat meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan serta mengurangi biaya produksi.Â
Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dapat digunakan untuk menghubungkan produsen kompos dengan konsumen, sehingga distribusi kompos dapat dilakukan secara lebih efektif. Kolaborasi antara berbagai pihak, seperti pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat, sangat penting untuk mengatasi kompleksitas masalah pengelolaan limbah organik. Melalui sinergi yang kuat, diharapkan dapat tercipta solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Potensi pasar kompos dari limbah pasar tradisional sangat besar. Selain untuk memenuhi kebutuhan pertanian, kompos juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor, seperti perkebunan, pertamanan, dan bahkan industri. Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kompos.Â
Standarisasi mutu kompos perlu dilakukan agar konsumen dapat memperoleh produk yang berkualitas. Selain itu, perlu dilakukan promosi yang intensif untuk memperkenalkan kompos kepada masyarakat luas. Dengan demikian, kompos dapat menjadi produk yang populer dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Kesimpulan
Pasar tradisional memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi sumber "emas hijau" yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian, menjaga kelestarian lingkungan, dan menciptakan peluang bisnis baru. Dengan pengelolaan yang tepat, limbah organik dari pasar tradisional dapat diubah menjadi aset berharga yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H