Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Si Kecil Tukang Bangun: Merakit Keterampilan Satu Per Satu

16 Desember 2024   06:02 Diperbarui: 16 Desember 2024   06:02 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Membersihkan kelas. | Image by Freepik

Di sebuah kelas yang ceria, ada banyak siswa kecil yang penuh semangat. Setiap hari, mereka tidak hanya belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga memiliki tugas khusus yang sangat menyenangkan yaitu piket kelas.

Bagi mereka, piket kelas bukan sekadar membersihkan ruangan. Ini adalah sebuah petualangan seru layaknya seorang tukang bangunan mini. 

Setiap anak memiliki peran penting dalam membangun kelas yang nyaman dan bersih. 

Ada yang bertugas menyapu lantai, seolah-olah sedang meratakan tanah untuk pondasi bangunan. Ada pula yang menjadi tukang cat, dengan teliti menghapus coretan di papan tulis.

Saat menyapu, mereka belajar menggerakkan tangan dan kaki secara koordinasi, melatih otot-otot kecil dan besar. 

Gerakan menyapu yang berulang-ulang membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh. 

Sama halnya dengan saat menata meja dan kursi, anak-anak melatih kemampuan motorik halus mereka dalam mencocokkan bentuk dan ukuran.

Tidak hanya itu, piket kelas juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kerjasama. Saat bekerja sama membersihkan jendela, mereka belajar untuk berbagi tugas dan saling membantu. 

Mereka juga belajar untuk menghargai pendapat teman dan bekerja sebagai sebuah tim.

Setiap kali selesai melakukan piket, mereka merasa bangga melihat hasil kerja mereka. Kelas yang tadinya kotor dan berantakan kini menjadi bersih dan rapi. 

Rasa bangga ini mendorong mereka untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru.

"Tukang Bangun"

Mengapa kita menyebut anak-anak sebagai tukang bangunan? Karena setiap tugas piket yang mereka lakukan, sekecil apapun, adalah sebuah batu bata yang mereka gunakan untuk membangun fondasi yang kuat. 

Keterampilan motorik yang mereka asah selama piket akan menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka.

Sama seperti seorang tukang bangunan yang membutuhkan berbagai alat dan keterampilan untuk membangun sebuah rumah, anak-anak juga membutuhkan berbagai keterampilan untuk membangun masa depan mereka. 

Piket kelas adalah salah satu alat yang sangat efektif untuk membantu mereka mencapai tujuan tersebut.

Kesimpulan

Piket kelas bukanlah tugas yang membosankan, melainkan sebuah kesempatan emas bagi anak-anak untuk belajar dan tumbuh. 

Melalui kegiatan piket, anak-anak tidak hanya belajar tentang kebersihan, tetapi juga mengembangkan berbagai keterampilan penting yang akan bermanfaat sepanjang hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun