Kedua, Polisi Adiktif juga berperan sebagai role model bagi teman-temannya. Melalui perilaku dan tindakan positif mereka, Polisi Adiktif dapat menginspirasi teman-temannya untuk hidup sehat dan bebas dari narkoba.Â
Ketiga, keberadaan Polisi Adiktif dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab siswa terhadap lingkungan sekolahnya. Mereka akan merasa lebih terlibat dalam upaya menciptakan sekolah yang bersih dan bebas dari pengaruh negatif.
Selain itu, program Polisi Adiktif juga dapat memperkuat hubungan antara siswa, guru, dan orang tua. Melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan ketiga pihak, terjalin komunikasi yang lebih baik dan saling pengertian. Orang tua akan merasa lebih tenang mengetahui bahwa di sekolah anaknya ada program yang peduli terhadap kesejahteraan siswa.Â
Guru pun akan merasa lebih terbantu dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Lebih jauh lagi, keberhasilan program Polisi Adiktif dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Sekolah yang memiliki program Polisi Adiktif yang sukses dapat menjadi pusat pembelajaran bagi sekolah lain yang ingin menerapkan program serupa.Â
Hal ini akan memperluas dampak positif dari program ini dan berkontribusi pada upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di tingkat nasional.
Namun, perlu diingat bahwa pembentukan Polisi Adiktif bukanlah solusi tunggal untuk mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Program ini perlu didukung oleh berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas.Â
Di samping itu, perlu dilakukan evaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana program ini berjalan efektif dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Kesimpulan
Pembentukan Polisi Adiktif di sekolah merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam program ini, kita dapat menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan bebas dari pengaruh negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H