Selain itu, teknik ini juga dapat mengurangi risiko terjadinya banjir dan longsor, yang seringkali disebabkan oleh erosi tanah. Dalam konteks pertanian organik, kontur farming sangat kompatibel dan dapat dipadukan dengan berbagai praktik pertanian berkelanjutan lainnya seperti rotasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan pengendalian hama terpadu.
Implementasi kontur farming tidak hanya memberikan manfaat bagi petani individu, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan pedesaan. Dengan meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani, kontur farming dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, teknik ini juga dapat memperkuat ketahanan pangan lokal dan mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kontur farming dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian, seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan penurunan keanekaragaman hayati.
Kesimpulan
Kontur farming merupakan salah satu teknik pengelolaan tanah yang sangat efektif dalam mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah, terutama di lahan miring. Dengan menerapkan kontur farming, petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian, melindungi lingkungan, dan membangun ketahanan pangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI